Kisi-kisi Soal Biologi Kelas XII IPA thn 2017

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
  2. Ciri-ciri tipe perkecambahan epigeal dan hipogeal
  3. Fungsi unsur– unsur zat ( mis : Kalsium, fosfor, nitrogen )pada pertumbuhan dan perkembangan
  4. Unsur-unsur yang berperan sebagai kofaktor enzim dalam pertumbuhan
  5. menentukan rancangan percobaan dan hipotesanya
  6. Funsi-fungsi hormon pertumbuhan
  7. Analisa hasil penelitian percobaan tanaman
  8. Perbedaan dan persamaan respirasi aerob dengan respirasi an aerob
  9. Hasil reaksi respirasi aerob dan anaerob
  10. Peristiwa glikolisis dan hasilnya
  11. Proses pemecahan glokosa oleh sel otot
  12. reaksi glikolisis
  13. hasil Karbondioksida dalam proses respirasi aerob
  14. Dekarboksilasi aerob  dan hasilnya serta kelanjutannya
  15. Fiksasi karbon
  16. Proses reaksi terang dan hasilnya
  17. Reaksi yang menhasilkan ATP dan NADPH
  18. Respirasi pada tanaman C4
  19. Komponen Nukleotida
  20. Menentukan rantai ARN ( ARN duta, ARN transport)
  21. Langkah-langkah sintesis protein
  22. Hipotesis replikasi DNA
  23. Macam=macam tipe kromosom
  24. Tahapan pembelahan mitosis
  25. Gambar dan ciri dari tahapan mitosis
  26. Ciri-ciri dalam tahapan meiosis
  27. Gambar Proses spermatogenesis
  28. Perbedaan mitosis dengan meiosis
  29. Proses pembentukan sel telur (Oogenesis)
  30. Proses spermatogenesis
  31. Menghitung hasil Persilangan dihibrida
  32. Persilangan pada peristiwa epistasis dan hipostasis
  33. Hasil Perbandingan fenotip pada penyimpangan  semu hukum Mendel
  34. Mencari hasil persilangan dari peristiwa atavisme pasa jengger ayam
  35. Menentukan golongan darah pada peta silsilah
  36. mencari hasil keturunan penderita FKU
  37. Mencari hasik keturunan tentang butawarna
  38. Kelainan dan penyakit menurun pada manusia yang terpaut pada Autosum dan kromosom seks
  39. Menentukan jumlah gamet yang terbentuk dari gen yang terpaut
  40. Menentukan jumlah kromosom tubuh pada hewan jantan  maupun betina ( Mis  : lalat buah, belalang)

 

 

Kisi-kisi Soal Biologi kelas XI Mia Semester Ganjil tahun 2017

  1. Beberapa pernyataan teori tentang sel dan tokohnya
  2. Unsur-Unsur Kimia penyusun sel (Unsur makro dan Unsur Mikro)
  3. Fungsi organel-organel sel ( Mitokondria, retikulum endoplasma, lisososm , ribosom, dll)
  4. Gambar struktur membran sel  ( nama dan fungsinya)
  5. Gambar sel dan fungsinya
  6. Perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan
  7. Gambar organel sel tumbuhan dan fungsinya
  8. menganalisa percobaan tentang transportasi zat melalui peristiwa osmosis
  9. Langkah-langkah dalam sintesis protein (transkripsi dan translasi)
  10. Urutan fase pembelahan Mitosis atau meiosis
  11. Modifikasi jaringan epidermis dan fungsinya
  12. Pertumbuhan primer dan skunder
  13. perbedaan Xilem dengan floem
  14.  fungsi dari jaringan tumbuhan  ( epidermis, parenkim, sklerenkim, kolenkim, xilem, floem)
  15. Fungsi bagian-bagian akar
  16. Menentukan nama bagian  dari gambar struktur penampang melintang batang dikotil atau monokotil
  17. Proses jalannya pengangkutan zat pada tumbuhan
  18. Gambar penampang melintang daun dan fungsinya
  19. Prinsip dalam kultur jaringan
  20. Ciri=ciri jaringan pada hewan ( jaringan epitelium   dan jaringan  ikat)
  21. Fungsi jaringan pada hewan
  22. Ciri -ciri jaringan tulang rawan (hialin, fibrosa, elastis)
  23. Funsi macam-macam jaringan ikat
  24. Gambar sel saraf dan fungsinya
  25. Organ-organ yang menyusun sistem organ ( mis : sistem ekskresi, pencernaan, sirkulasi, pernapasan, reproduksi, dll)
  26. istilah-istilah dalam proses pembentukan tulang
  27. proses pembentukan tulang dan penyusunnya
  28. Fungsi tulang rangka
  29. hubungan antartulang dan contohnya
  30. Sifat=sifat gerak otot dan jenis gerakannya (otot antagonis dan contohnya)
  31. macam-macam kelainan tulang
  32. Pengertian beberapa istilah (origo, insersio, fasia, fasia superfasialis)
  33. Ciri-ciri otot lurik, otot polos dan otot jantung
  34. menganalisa gambar tentang gerakan dalam kontaksi dan relaksasi otot
  35. kelainan-kelainan pada otot
  36. komponen-komponen  penyusun darah
  37. Ciri-ciri sel darah
  38. gambar bagan peredaran darah dan proses peredaranya
  39. Fungsi  komponen darah
  40. pembuluh-pembuluh darah dan fungsinya
  41. Fungsi katup-katup dalam pembuluh darah
  42. Proses pembekuan darah
  43. Penggolongan darah sistem ABO dan kandungan Aglutinogen dan aglutini
  44. Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah
  45. Fungsi zat makanan (Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral)
  46. Organ -organ pencernaan dan fungsinya
  47. Proses pencernaan makanan secara kimiawi pada organ pencernaan dan enzim-enzim  yang terlibat , serta proses yang terjadi
  48. Bentuk-bentuk zat yang dihasilkan dalam proses pencernaan
  49. Proses pencernaan yang terjadi dalam usus besar
  50. Kelainan dan penyakit  dalam sistem pencernaan pada manusia dan ciri-cirinya

Sistem Imun

A. PENDAHULUAN

Sistem kekebalan atau sistem imun  adalah sistem pertahanan sebagai perlindungan terhadap infeksi  dari makromolekul asing atau serangan patogen, termasuk virus,bakteri ,protozoa dan parasit,  Sistem imun juga berperan dalam perlawanan terhadap protein  tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas dan melawan sel yang bertransformasi menjadi tumor
Sistem imun adalah sistem yang membentuk kekebalan tubuh dengan menolak berbagai
benda asing yang masuk ke tubuh.

Fungsi sistem imun:
1) Pembentuk kekebalan tubuh.
2) Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3) Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
4) Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.

Sistem imun membentuk beberapa lapisan pertahanan tubuh.

berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit,sistem pertahanan tubuh digolongkan  menjadi 2 yaitu ;

  1. Pertahanan tubuh non spesifik
  2. Pertahanan tubuh spesifik

Mikroba penyebab penyakit dan benda asing saat akan menginfeksi tubuh harus melalui sistem kekebalan nonspesifik dahulu, jika kekebalan nonspesifik tidak mampu menghancurkannya, zat penginfeksi tersebut akan menghadapi sistem kekebalan spesifik.

lapisan pertahanan tubuh

Kekebalan tubuh dibentuk secara:
1) Kekebalan bawaan (innate immunity)
Yaitu kekebalan diturunkan dan ada sejak lahir.
Kekebalan bawaan melakukan respon imun non-spesifik dalam waktu yang cepat.
2) Kekebalan adaptif (acquired immunity)
Yaitu kekebalan yang didapatkan dari pengenalan tubuh terhadap antigen.
Kekebalan adaptif melakukan respon imun spesifik dalam waktu yang lambat.

Respon imun adalah cara tubuh merespon masuknya antigen ke dalam tubuh.

Respon imun terbagi menjadi:
1) Respon imun non-spesifik, tidak membeda-bedakan antigen yang diserang.
2) Respon imun spesifik, menyerang antigen tertentu dan dapat mengenali kembali jika
sewaktu-sewaktu antigen yang sama menyerang kembali.
Komponen utama sistem imun yang paling utama adalah bagian lapisan pertahanan ketiga,yaitu leukosit.
Sistem limfa tersusun atas organ-organ limfatik yang terdiri dari dua, yaitu:
Organ limfatik primer
1) Sumsum tulang, menghasilkan limfosit.
2) Timus, tempat pematangan limfosit dari sumsum tulang.

Organ limfatik sekunder
1) Nodus limfa, adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus)
yang mengandung limfosit dan makrofag. Nodus limfa berfungsi sebagai penyaring mikroorganisme.
2) Limpa/spleen, fungsinya membuang antigen dalam darah dan menghancurkan
eritrosit yang sudah tua.
3) Tonsil, fungsinya memerangi infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring.

Berdasarkan granula pada plasma, leukosit terbagi menjadi:
1) Leukosit granulosit, yaitu leukosit yang plasmanya bergranula, yaitu neutrofil,
eosinofil dan basofil.
2) Leukosit agranulosit, yaitu leukosit yang plasmanya tidak bergranula, yaitu monosit,
limfosit B dan limfosit T

sistem imun 2Kekebalan diturunkan (innate immunity) adalah kekebalan yang ada sejak lahir, dan melakukan respon imun non-spesifik dalam waktu cepat.
Komponen-komponen kekebalan diturunkan:
1) Kulit (fisik dan mekanik)
Tersusun atas keratin yang sulit ditembus antigen. Selain itu, terdapat rambut dan pada
saluran pernapasan terdapat silia.
2) Membran mukosa (kimiawi)
Membran mukosa menghasilkan enzim lisozim yang mengkatalisis penghancuran
antigen yang masuk ke tubuh.                                                                                                            3) Bakteri alami (biologis)
Pada tubuh manusia, hidup berbagai macam bakteri alami yang apatogen. Bakteri alami
tersebut akan menghambat perkembangan bakteri patogen yang masuk ke tubuh.
4) Sel fagosit
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit menghancurkan
antigen dengan mekanisme fagositosis.
5) Protein antimikroba (komplemen)
Adalah protein yang dihasilkan hati dan mengalir dalam darah. Protein antimikroba
menempel pada membran sel mikroba agar:
1. Sel asing mengalami lisis (apoptosis).
2. Sel fagosit mudah mengenali mikroba.
3. Merangsang fagosit untuk lebih aktif.                                                                                           6) Interferon                                                                                                                                    Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus.
Interferon berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu antigen.
Interferon mampu menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena mengubah sel di
sekitarnya menjadi tidak dikenali antigen.                                                                                       7) Sel natural killer (NK)
Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik.
Sel ini mampu melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus                                                        .8)  Respon inflamasi
Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap kerusakan.
Fungsi inflamasi:
1. Membunuh antigen yang masuk.
2. Mencegah penyebaran infeksi.
3. Mempercepat proses penyembuhan.

Penyebab inflamasi adalah karena dihasilkannya histamin oleh sel tiang (mast
cell) dan kemokin oleh sel fagosit di jaringan (makrofag), yang menyebabkan:

imflamasi

Kinerja respon imun non-spesifik:
1) Jaringan yang terluka mengirim sinyal melalui pembentukan histamin dan kemokin.
2) Histamin akan menyebabkan vasodilatasi dan menyebabkan plasma darah, trombosit,
dan protein antimikroba dilepas ke jaringan.                                                                              3) Kemokin akan memanggil neutrofil dan monosit lebih banyak dari peredaran darah
untuk melakukan fagositosis.
ANTIGEN DAN ANTIBODI
Antigen adalah segala bentuk molekul yang dianggap oleh tubuh sebagai benda asing.
Limfosit mengetahui asing atau tidaknya suatu molekul melalui protein penanda yang disebut MHC (Major Histocompatibility Complex).
Molekul MHC adalah protein yang terdapat pada membran sel di tubuh yang dianggap tidak asing.Suatu antigen yang tidak mengandung molekulMHC akan dianggap asing.

Limfosit mengenali antigen karena dapat berikatan pada epitop antigen.
Secara umum, antigen spesifik limfosit adalah:
1) Limfosit B, reseptornya mengenali:
a. Antigen uniselular atau prokariotik, misalnya virus dan bakteri.
b. Antigen utuh.
2) Limfosit T, reseptornya mengenali:
a. Antigen multiselular atau eukariotik, misalnya jamur, cacing parasit, darah
transfusi, sel atau organ transplantasi.
b. Antigen berupa fragmen.

Antibodi adalah protein yang menempel pada limfosit B dan dapat mengenali antigen spesifik. Antibodi disebut juga immunoglobin (Ig) karena mengandung protein γ-globulin.

Reaksi antigen-antibodi:
1) Aglutinasi/presipitasi, penggumpalan antigen.
2) Netralisasi/detoksifikasi, penetralan toksin yang dihasilkan antigen.
3) Opsonisasi, penandaan patogen/sel terinfeksi oleh protein komplemen sebagai
sinyal kimiawi.
4) Fagositosis, penghancuran patogen/sel terinfeksi.

Kisi-Kisi Soal Biologi Kelas XI IPA (semester 2)/Tahun 2017

KD. 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
Indikator
1. Menyebutkan dan menjelaskan organ –organ pencernaan dan fungsinya
2. Menjelaskan gambar sistem pencernaan dan prosesnya tentang pencernaan protein, lemak dan karbohidrat
3. Menjelaskan tentang enzim-enzim pencernaan dan fungsinya
4 Menjelaskan tentang bakteri yang ada dalam proses pencernaan dan peranannya
5. Menjelaskan fungsi zat-zat makanan ( karbohidrat, Protein, lemak, vitamin dan mineral )
6 . Menjelaskan tentang percobaan tentang uji makanan
7. Menjelaskan tentang kelainan dan penyakit pada system pencernaan makanan
8. Menjelaskan tentang sistem pencernaan hewan memamah biak
K D. 3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernafasan pada manusia dan hewan (misalnya burung)
Indikator :
9. 10, 11 Menyebutkan dan menjelaskan organ pernapasan dan fungsinya
12. Menjelaskan proses mekanisme pernapasan dada dan perut pada ekspirasi dan inspirasi
13. Menjelaskan tentang proses pengikatan oksigen dan karbondioksida
14. Menghitung volume udara pernapasan (tidal, cadangan, sisa, kapasitas vital, volume total paru-paru)
15. Menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
K D. 3.5 . Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga)
Indikator :
16. Menyebutkan organ –organ pada sistem ekskresi
17. Menjelaskan proses yang tejadi pada sistem ekskresi
18. Menjelaskan proses pembentukan urin pada nefron melalui gambar
19. Menjelaskan penampang kulit dan fungsinya
K D. 3.6 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelaian/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan)
Indikator :
20. Menjelaskan gambar sel saraf dan fungsinya
21. Menjelaskan tentang sistem saraf pusat dan fungsinya
22. Menjelaskan tentang system saraf tepi dan fungsinya
23. Menjelaskan tentang gerak refleks dan gerak biasa
24. Menjelaskan Sinapsis ,neurotransmitter neurohormon
25. menjelaskan tentang bagian-bagian otak dan fungsinya
26. 27, Menjelaskan tentang macam –macam hormon dan fungsinya
28. Menjelaskan fungsi bagian-bagian mata
29. Menjelaskan kelainan dan penyakit pada mata
30. Menjelaskan tentang indra perasa ( lidah) dan fungsinya
31. Menjelaskan tentang indra peraba (kulit) dan fungsinya
32. Menjelaskan tentang bagian-bagian dari indra pendengaran dan fungsinya
K.D. 3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, dan pemberian ASI, serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
Indikator :
33. Menjelaskan struktur alat reproduksi pada pria dan fungsinya
34. Menjelaskan tentang sperma, enzim dan fungsinya
35. Menjelaskan tentang hormon pada pria dan fungsinya
36. Menjelaskan tentang proses spermatogenesis
37. Menjelaskan tentang alat reproduksi pada wanita dan fungsinya
38. Menjelaskan tentang siklus menstruasi
39. 40. Menjelaskan tentang proses kehamilan dan fungsi dari beberapa membran kehamilan
41. Menjelaskan hormon yang berperan pada saat kelahiran dan menyusui
42. menjelakan tentang macam-macam metode kontrasepsi dan fungsinya
43. Menjelaskan tentang penyakit kelamin (ciri-ciri dan penyebabnya)
K D. 3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit
Indikator :
44. Menjelaskan tentang sistem imun dan fungsinya
45. Menjelaskan pertahanan tubuh non spesifik dan spesifik
46. Menjelaskan komponen-komponen system kekebalan tubuh
47. Menjelaskan tentang macam-macam pertahanan yang terdapat dipermukaan tubuh dan contohnya
48. Menjelaskan jenis-jenis kekebalan tubuh
49. 50. Menjelaskan tentang gangguan pada sistem kekebalan tubuh

 

                                           Selamat Belajar semoga sukses 

Darah dan Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Sistem peredaran darah adalah sistem organ yang tersusun atas tiga hal utama:
1) Darah sebagai medium transportasi,
2) Jantung sebagai pemompa darah,
3) Pembuluh darah sebagai saluran darah.

Sistem peredaran darah manusia bersifat:
1) Tertutup karena darah selalu mengalir dalam pembuluh darah.
2) Ganda karena darah beredar melewati jantung dua kali. DARAH

Darah adalah jaringan ikat yang terspesialisasi sebagai tempat sel-sel darah dengan matriks cair (plasma darah) dalam bentuk koloid.
Fungsi utama darah:
1) Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
2) Mengangkut sari-sari makanan.
3) Mengangkut sisa-sisa metabolisme.
4) Mengedarkan hormon untuk mengatur fungsi tubuh.
5) Mengatur pH dan suhu tubuh.
6) Melawan penyakit.

Komponen  darah antara lain:
1) Plasma darah (55%)
2) Sel-sel darah (45%), terdiri dari eritrosit, leukosit dan trombosit.

komponen-darah-2

Plasma darah adalah bagian cair darah, terdiri dari:
1) Air (sekitar 90%)
2) Protein plasma darah, berupa:
a. Albumin, sebagai osmoregulator.
b. Globulin, sebagai penghasil antibodi.
c. Fibrinogen, sebagai pembeku darah.
3) Antibodi, yaitu zat yang dihasilkan globulin.
4) Zat makanan dan mineral, seperti glukosa.
5) Sisa metabolisme, seperti CO2.

Fungsi plasma darah:
1) Mengatur tekanan osmotik darah.
2) Mengangkut sari-sari makanan.
3) Mengangkut sisa metabolisme.
4) Mengedarkan hormon untuk mengatur fungsi tubuh.
Eritrosit (sel darah merah) adalah sel darah yang:
1) Berbentuk kepingan bikonkaf tidak berinti dengan diameter 8 μm dan tebal 2 μm.
2) Mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah.

sel-darah-merah

Erirosit memiliki masa hidup sekitar 120 hari, dan yang sudah tua akan dirombak oleh hati.

Pembentukan eritrosit (Eritropoiesis) terjadi di sum-sum tulang belakang dalam sum-sum merah

Pria dewasa normal memiliki 5,4 juta sel darah merah per mikroliterdarah, dan wanita normal memiliki 4,8 juta sel darah merah per mikroliter darah ( 1 µL = 1 mm³,

Hemoglobin (Hb) adalah protein pigmen merah darah yang tersusun atas zat protein berupa globin dan zat non-protein berupa hemin yan hemin yang mengandung zat besi (Fe).
Fungsi hemoglobin adalah mengangkut O2 (oksihemoglobin) dan mengangkut CO2
(karboksihemoglobin).

Kadar eritrosit dalam darah ditentukan oleh:
1) Usia, orang dewasa memiliki eritrosit lebih banyak dari anak-anak.
2) Jenis kelamin, pria memiliki eritrosit lebih banyak dari wanita.
3) Lingkungan, orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki lebih banyak eritrosit dari
orang yang tinggal di dataran rendah.

Leukosit (sel darah putih) adalah sel darah yang:
1) Bentuknya dapat berubah-ubah dengan ukuran 10-12 μm, memiliki inti.
2) Tidak mengandung warna (bening).
3) Dapat bergerak secara ameboid dan dapat melakukan diapedesis (menembus kapiler
darah).

Leukosit dibentuk di sumsum tulang belakang dan jaringan limfa, dan berusia sekitar 12 hari.

Fungsi leukosit adalah melindungi tubuh dari benda asing dan melawan penyakit (antibodi).
Berdasarkan granula plasma, leukosit terdiri dari:
1) Leukosit granulosit, yaitu leukosit yang plasmanya bergranula, yaitu neutrofil,
eosinofil dan basofil.

darah-putih-2

2) Leukosit agranulosit, yaitu leukosit yang plasmanya tidak bergranula, yaitu monosit,
limfosit B, limfosit T.

monositlimfosit

Trombosit (keping darah)

adalah sel darah yang berbentuk kepingan tidak berinti berukuran 2-3 μm.
Fungsi trombosit adalah sebagai sel yang berperan dalam proses pembekuan darah.
Trombosit terbentuk dari megakariosit yang berasal dari sumsum tulang yang kemudian
masuk ke kapiler darah, dan berusia 5-9 hari.

Trombosit yang sudah tua kemudian akan difagositosis oleh makrofag jaringan limfa.

Mekanisme Pembekuan Darah

mekanisme-pembekuan-darah

Cara mencegah pembekuan darah

1)Memberikan garam natrium sitrat atau natrium oksalat, dengan tujuan mengikat ion Ca++ hingga pembentukan trombin terhambat.
2)
Mencegah terjadinya luka yang besarmisalnya menggunakan jarum yang tajam.
3)
Darah yang sudah diambil disimpan di tempat yang  dingin, pada suhu 0ºC, hingga enzim pembekuan  tidak aktif.
4)
Memberikan bahan antikoagulasi, seperti hirudinheparin yang menghalangi reaksi fibrinogen dengan  trombin.

Alat-alat peredaran darah

Jantung adalah organ sistem peredaran darah yang bertugas memompa darah dan mengalirkan darah dalam pembuluh darah.
Jantung terletak pada rongga dada di antara kedua paru-paru, di atas diafragma dengan posisi condong ke kiri.

Struktur dinding jantung:

struktur-jantung

1) Epikardium, adalah lapisan terluar jantung yang tersusun atas perikardium.
2) Miokardium, tersusun atas otot jantung yang bertanggung jawab atas gerak jantung.
3) Endokardium, adalah lapisan tipis bagian dalam jantung yang berhubungan langsung
dengan darah.

Jantung dilapisi oleh perikardium yang mengandung cairan perikardia. Perikardium
berfungsi untuk melindungi jantung agar tidak terluka karena bergesekan ketika berdetak.
Jantung manusia terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi/atrium dan dua bilik/ventrikel.

jantung-1

1) Serambi kanan (atrium dekster), menerima darah kotor dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior.
2) Bilik kanan (ventrikel dekster), memompa darah ke paru-paru melalui arteri       pulmonalis.
3) Serambi kiri (atrium sinister), menerima darah dari paru-paru melalui vena pulmonalis.
4) Bilik kiri (ventrikel sinister), memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta.

Dinding bilik lebih tebal daripada dinding atrium karena bertugas memompa darah.
Dinding bilik kiri adalah dinding jantung paling tebal karena memompa darah ke seluruh tubuh.

Ruang jantung dibatasi oleh sekat-sekat, yang terdiri dari:
1) Septum atriorum, memisahkan ruang antar atrium. Pada saat dalam kandungan, sekat ini belum menutup dan disebut foramen ovale.
2) Septum interventrikularis, memisahkan ruang antar ventrikel.
3) Septum atrioventrikularis, memisahkan ruang antara atrium dan ventrikel.

Katup jantung berfungsi untuk menjaga agar darah tidak bercampur dan tidak kembali lagi ke ruang sebelumnya.
Katup jantung terdiri dari:
1) Katup atrioventrikular trikuspid, katup ini terdiri dari 3 daun katup dan berada di antara serambi dan bilik kanan.
2) Katup semilunar pulmonal, katup ini terbuka bila bilik kanan berkontraksi dan
berlanjut ke arteri pulmonalis.
3) Katup atrioventrikular bikuspid, katup ini terdiri dari 2 daun katup dan berada di antara serambi dan bilik kiri.
4) Katup semilunar aorta, katup ini terbuka bila bilik kiri berkontraksi dan berlanjut ke
aorta.

katup-jantung

PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah saluran yang berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke berbagai tempat di tumbuh, dan kembali ke jantung.
Macam-macam pembuluh darah:
1) Arteri, yaitu pembuluh darah yang mengantarkan darah keluar dari jantung.
Arteri terbesar disebut aorta.
2) Vena/balik, yaitu pembuluh darah yang mengantarkan darah menuju jantung. Vena
terbesar disebut vena kava.
3) Kapiler, yaitu pembuluh darah tipis dan berpori yang berfungsi untuk difusi zat-zat
yang akan diangkut darah.
Arteri yang terhubung dengan kapiler disebut arteriol, dan vena yang terhubung
dengan kapiler disebut venula.

Struktur dinding pembuluh arteri:
struktur-dinding-pembuluh-darah

Struktur dinding pembuluh vena

 

struktur-pembuluh-vena

Bagian-bagian dinding pembuluh darah:
1) Tunika intima, adalah jaringan endotelium.
2) Tunika media, adalah jaringan otot polos.
Pada vena, tunika media lebih tipis, dan pada kapiler tidak ditemukan.
3) Tunika ekstema/adventitia, adalah jaringan ikat yang kuat dan elastis.
4) Lamina basalis, adalah pelindung kapiler

beda-arteri-dan-vena

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem peredaran darah manusia bersifat:
1) Tertutup karena darah selalu mengalir dalam pembuluh darah.
2) Ganda karena darah beredar melewati jantung dua kali

Peredaran darah pulmonalis/kecil adalah peredaran darah jantung ke paru-paru, lalu ke
jantung kembali.

Peredaran darah sistemik/besar adalah peredaran darah jantung ke seluruh tubuh, lalu ke jantung kembali.
sistem-peredaran-darah

Kisi Kisi Soal Bio kls XI IPA sm 1 2016

  1. Pernyataan beberapa tokoh tentang sel
  2. organel sel dan fungsinya
  3. organel sel dan fungsinya
  4. Struktur membran plasma
  5. Organel sel dan fungsinya
  6. Gambar sel  dan fungsinya
  7. perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan
  8. Gambar sel tumbuhan dan fungsinya
  9. Pengertian difusi dan contohnya
  10. menganalisa perangkat percobaan dari osmosis
  11. Jaringan epidermis dan modifikasinya jaringan epidermis beserta fungsinya
  12. Pertumbuhan skunder dan primer
  13. Perbedaan Xilem dengan Floem
  14. beberapa fungsi dari jaringan tumbuhan
  15. Fungsi organ pada tumbuhan (akar, batang,daun)
  16. Gambar struktur batang tumbuhan dan bagiannya
  17. Macam-macam jaringan permanen pada tumbuhan
  18. Urutan Proses pengangkutan zat pada tumbuhan
  19. Gambar penampang daun dan funsinya
  20. Prinsip kultur Jaringan
  21. Pengertian sel, jaringan, organ dan system organ
  22. Letak /lokasi macam –macam jaringan epitel,
  23. Ciri-ciri jaringan pada hewan  (Epitelium dan jaringan ikat)
  24. Fungsi jaringan pada hewan ( Epitel, ikat,otot,saraf)
  25. .Fungsi dari beberapa jaringan tulang  rawan (hialin,fibrosa, elastis)
  26. Fungi dari jaringan macam –macam jringan ikat
  27. lokasi / tempat jaringan tulang rawan
  28. Susunan sel saraf
  29. Fungsi sel-sel saraf
  30. Macam-macam organ yang menyusun system organ ( ekskresi, sirkulasi, pencernaan)
  31. sel-sel tulang
  32. Zat-zat penyusun tulang
  33. Otot sebagai alat gerak aktif
  34. macam-macam sendi dan lokasinya
  35.  macam –macam gerak antagonis
  36.  macam-macam kelainan tulang
  37. Pengertian .tendon, insersio,fasia
  38. ciri-ciri otot, lurik, polos, dan jantung
  39. otot bisep dan trisep
  40.  Fase relaksasi otot dan hasil sampingnya
  41. Komponen darah (plasma darah dan sel-sel darah)
  42. Ciri-ciri sel darah (eritrosit, Leukosit dan trombosit)
  43.  Gambar bagan peredaran darah dan prosesnya
  44. Fungsi eritrosit, leukosit , hemoglobin, trombosit
  45. Mekanisme pembekuan darah
  46. Macam-macam golongan darah system ABO (Aglutinogen , aglutinin)
  47.  Macam pembuluh darah dan fungsinya
  48.  katup  /valvula pada jantung dan  fungsinya
  49.  Arteri pulmonalis dan vena pulmonalis
  50. Gannguan dan penyakit pada pembuluh darah

 

Anabolisme

Metabolisme adalah reaksi biokimia dalam tubuh makhluk hidup yang melibatkan substrat dan enzim untuk menghasilkan produk.

Metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme.

 Pengertian katabolisme dan anabolisme: 

Katabolisme mengubah senyawa organik menjadi senyawa anorganik, mengurai molekul
kompleks menjadi sederhana dan menghasilkan ATP

Anabolisme adalah mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik,
menyusun (sintesis) molekul sederhana menjadi kompleks dan menggunakan ATP

Anabolisme terdiri dari:
1) Fotosintesis (anabolisme karbohidrat), adalah proses anabolisme yang menggunakan         cahaya sebagai sumber energi.
2) Kemosintesis, adalah proses anabolisme yang menggunakan senyawa kimia sebagai
sumber energi.

ATP (adenosin trifosfat) adalah bentuk energi yang digunakan oleh makhluk hidup untuk
melakukan aktivitas tingkat sel.
Energi ATP berasal dari proton (H+) dan elektron yang berada di dalamnya.
Energi ATP pada anabolisme dibawa oleh NADP+ (nikotinamid adenin dinukleotida fosfat).
ATP pada fotosintesis dibentuk dari fotofosforilasi.

KOMPONEN FOTOSINTESIS
Komponen yang melakukan reaksi fotosintesis adalah kloroplas yang mengandung pigmen fotosintetik yang menyerap cahaya tampak dengan λ = 400-700 nm (kecuali warna hijau dan kuning).
Pigmen fotosintetik pada kloroplas:
1) Klorofil a (hijau), mampu menyerap cahaya biru, ungu, dan merah.
2) Klorofil b (hijau kebiruan), mampu menyerap cahaya biru dan jingga.
3) Karotenoid (kuning), mampu menyerap cahaya biru.

Daya absorpsi energi cahaya oleh pigmen fotosintetik pada kloroplas

grafik

Organela yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas yang mengandung pigmen klorofil dan menyebabkan warna hijau pada daun.

Struktur kloroplas:

Kloroplas mempunyai membran ganda (luar dan dalam) yang mengelilingi matriks fluida yang disebut stroma.   yang disebut tilakoid, di mana di beberapa tempat bertumpukan membentuk
grana. Ruangan dalam setiap tilakoid saling berhubungan dengan
ruangan tilakoid lain

struktur-kloroplas

Tilakoid adalah suatu cakram yang di dalamnya terdapat pigmen fotosintetik, dan tumpukannya disebut grana 

Klorofil dan pigmen lainnya terdapat pada membran tilakoid. Pigmen yang terdapat pada kloroplas, yaitu klorofil a (berwarna hijau), klorofil b(berwarna hijau tua), dan karoten (berwarna kuning sampai jingga).Pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid membentuk perangkat pigmen yang penting dalam fotosintesis

Stroma adalah ruang kosong yang terdapat dalam kloroplas.Stroma mengandung enzim yang berperan untuk menangkap CO2 dan mereduksinya.

Reaksi fotosintesis terjadi di kloroplas, yang terdiri atas reaksi terang yang terjadi pada
tilakoid, dan reaksi gelap yang terjadi pada stroma.

Reaksi terang berlangsung jika ada cahaya, sedangkan reaksi gelap berlangsung tanpa memerlukan cahaya

Reaksi Terang (Light-Dependent Reaction)
Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid, yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil a, klorofil b, dan pigmen tambahan yaituz
karoten. Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya ungu, biru, dan merah
lebih baik daripada warna cahaya lain.

Fotosistem adalah suatu protein yang terdapat pada membran tilakoid yang mengandung
kumpulan pigmen fotosintetik dan senyawa organik di dalamnya.
Fotosistem terdiri dari fotosistem I (PI atau P700) dan fotosistem II (PII atau P680).

fotosistem

Dalam reaksi terang, terdapat 2 jalur perjalanan elektron, yaitu jalur elektron siklik dan jalur elektron nonsiklik.
1)Jalur elektron siklik
Jalur elektron siklik dimulai setelah kompleks pigmenfotosistem I menyerap energi matahari. Dalam jalur ini, elektron berenergi tinggi (e-) meninggalkan pusat reaksi fotosistem I, tetapi akhirnya elektron itu kembali lagi.

2)Jalur elektron nonsiklik
Reaksi ini dimulai ketika kompleks pigmen fotosistem II (P680) menyerap energi cahaya dan elektron berenergi tinggi meninggalkan molekul pusat reaksi (klorofil a). Fotosistem II mengambil elektron dari hasil penguraian air (fotolisis) yang menghasilkan oksigen, melalui reaksi berikut.

reaksi-fotolisis

Oksigen di sini dilepaskan oleh kloroplas sebagai gas oksigen. Sementara itu, ion hidrogen (H+) untuk sementara waktu tinggal di ruang tilakoid.

Elektron-elektron berenergi tinggi yang meninggalkan fotosistem II ditangkap oleh akseptor elektron dan mengirimnya ke sistem transpor elektron. Elektron-elektron ini melewati satu pembawa ke pembawa lainnya dan energi untuk pembentukan ATP dikeluarkan dan disimpan dalam bentuk gradien hidrogen(H+). Ketika ion-ion hidrogen melewati gradien elektrokimia serta kompleks sintase ATP maka terbentuklah ATP secara
kemiosmosis. Sementara itu, elektron-elektron berenergi rendah meninggalkan sistem transpor elektron menuju fotosistem I. Ketika fotosistem I menyerap energi cahaya,
elektron-elektron berenergi tinggi meninggalkan pusat reaksi (klorofil a) dan ditangkap oleh akseptor elektron. Selanjutnya, sistem transpor elektron membawa elektron-elektron ini ke NADP+. Setelah itu, NADP+ mengikat ion H+ terjadilah NADPH2,
seperti reaksi berikut.

reaksi

Dengan demikian jalur elektron nonsiklis menghasilkan ATP dan NADPH2. NADPH2 dan ATP yang dihasilkan dalam elektron nonsiklik akan digunakan dalam reaksi tahap kedua (reaksi gelap) sintesis karbohidrat

b.Reaksi Gelap (Light-Independent Reaction)

Reaksi gelap merupakan reaksi tahap kedua dari fotosintesis.Disebut reaksi gelap karena reaksi ini tidak memerlukan cahaya.Reaksi gelap terjadi di dalam stroma kloroplas.

Reaksi gelap pertama kali ditemukan oleh Malvin Calvin dan Andrew Benson. Oleh karena itu, reaksi gelap fotosintesis sering disebut siklus Calvin-Benson atau siklus Calvin. Siklus Calvin berlangsung dalam tiga tahap, yaitu fase fiksasi, fase reduksi, dan fase regenerasi. Pada fase fiksasi terjadi penambatan CO2 oleh ribulosa bifosfat (Ribulosa biphosphat = RuBP) menjadi 3-fosfogliserat (3-phosphoglycerate = PGA). Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim ribulosa bifosfat karboksilase (Rubisco).
rubp

Pada fase reduksi diperlukan ATP dan ion H+ dari NADPH2 untuk mereduksi 3-fosfogliserat (PGA) menjadi 1,3-bifosfogliserat (PGAP)
kemudian membentuk fosfogliseraldehid (glyceraldehyde-3-
phosphat = PGAL atau G3P = glukosa 3-fosfat).

 

reaksi-gelap

Pada fase regenerasi, terjadi pembentukan kembali RuBP dari PGAL/G3P. Dengan terbentuknya RuBP, penambatan CO2 kembali berlangsung.

reaksi-gelap

Secara ringkas reaksi gelap atau siklus Calvin dijelaskan dalam skema berikut.

 

siklus-calvin

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh.
Organ yang mendukung kerja sistem gerak:
1) Rangka, alat gerak pasif, terdiri atas jaringan tulang rawan dan tulang sejati.
2) Otot, alat gerak aktif, terdiri atas jaringan otot

B. RANGKA
Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang yang saling berhubungan.

Rangka tubuh dibedakan menjadi tiga macam. Rangka yang terdapat pada hewan yang tubuhnya lunak, misalnya cacing tanah disebut rangka hidrostatik. Lapisan luar pada tubuh insekta, membungkus tubuh, dan terbuat dari zat kitin disebut rangka luar (eksoskeleton). Kumpulan tulang rawan dan tulang keras yang membentuk suatu rangkaian menurut aturan tertentu, misalnya pada hewan
vertebrata disebut rangka dalam (endoskeleton).

Fungsi rangka:
1) Alat gerak pasif
2) Pemberi bentuk tubuh
3) Menopang/menyokong berat tubuh
4) Tempat melekatnya otot
5) Melindungi organ vital
6) Tempat pembentukan sel darah pada sumsum tulang (hemopoesis)
7) Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor
Berdasarkan letaknya pada tubuh, rangka manusia dikelompokkan menjadi:
1) Rangka aksial (sumbu tubuh), yaitu tengkorak, tulang rusuk, tulang dada dan
tulang belakang.
2) Rangka apendikular (sekitar sumbu tubuh), terletak di kanan dan kiri sumbu tubuh, dan jumlah tulangnya sepasang.
Tulang berdasarkan jaringannya terdiri dari atas tulang rawan dan tulang sejati.

C. TULANG RAWAN
Tulang rawan tersusun atas sel kondrosit yang berasal dari kondroblas dan mensekresikan matriks yang disebut kondrin. Lama-kelamaan kondroblas
akan terkurung oleh matriksnya sendiri dalam ruangan yang disebut lakuna. Di dalam lakuna terdapat kondroblas yang bersifat tidak aktif disebut kondrosit
(sel tulang rawan).
T
ulang rawan pada anak-anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa. Tulang rawan pada anak-anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak
mengandung sel-sel tulang rawan. Sedangkan jaringan tulang rawan orang dewasa lebih banyak mengandung matriks dan berasal dari perikondrium (selaput tulang
rawan) yang mengandung kondroblas. Tulang rawan pada orang dewasa hanya terdapat pada bagianbagian tertentu

Struktur tulang rawan:

struktur t

Tulang rawan dilindungi oleh lapisan luar yang disebut perikondrium yang berfungsi mensuplai makanan bagi tulang rawan dan melakukan perawatan dan perbaikan materi penyusun

Pada anak-anak, kondrosit lebih banyak dari matriks, sedangkan pada orang dewasa, matriks lebih banyak dari kondrosit.

Jenis-jenis tulang rawan:

jenis tulang rawan

TULANG SEJATI
Tulang sejati tersusun atas sel osteosit yang berasal dari osteoblas dan mensekresikan matriks yang disebut osteon.
Struktur tulang sejati:

struktur tulang sejati

a. Sistem Havers, unit dasar jaringan tulang.
b. Saluran Havers (saluran pusat), berisi pembuluh darah dan saraf.
c. Saluran Volkmann (saluran perforat), saluran penghubung dua saluran Havers.
d. Lakuna, ruang tempat osteosit terletak.                                                                  e. Kanalikuli, struktur penghubung osteosit yang satu dengan osteosit lain.
f. Lamella, lapisan kosentris matriks yang keras dan kuat.
g. Lamella sirkumferensial
h. Lamella interstitial                                                                                                  i. Periosteum, selaput pembungkus tulang.Periosteum mengandung osteoklas
yang berfungsi melakukan perawatan dan perbaikan materi penyusun tulang.
j. Matriks, tersusun atas serabut kolagen dan mineral kalsium dan fosfor.

Osifikasi adalah proses pembentukan tulang melalui pengerasan tulang
rawan menjadi tulang sejati.
Urutan proses osifikasi:
1) Tulang rawan yang telah dihasilkan memiliki rongga yang akan terisi osteoblas.
2) Kemudian osteosit dibentuk ke arah luar,atau berbentuk konsentris (saluran Havers).
3) Di sekitar osteosit, dibentuk matriks tulang dari senyawa protein yang mengandung kalsium dan fosfor.
Berdasarkan matriksnya, tulang terdiri dari:
1) Tulang kompak, tulang dengan matriks padat dan rapat, misalnya tulang pipa.
2) Tulang spons, tulang dengan matriks berongga, misalnya tulang pipih dan pendek.
Berdasarkan bentuknya, tulang terdiri dari:
1) Tulang pipa (panjang), yaitu tulang yang berbentuk tabung dan pada umumnya
berongga.
Bagian-bagian tulang pipa:

Tulang pipa

Keterangan  Gambar :

a. Epifisis proksimal, bagian ujung membulat.
b. Diafisis, bagian tengah.
c. Epifisis distal, bagian ujung pipih.
d. Metafisis/cakra epifisis, bagian yang berkemampuan bertambah panjang.
e. Tulang rawan hialin
f. Tulang spons
g. Tulang kompak
h. Periosteum
i. Rongga tulang, berisi sumsum tulang kuning/merah, pembuluh darah, saraf
dan osteoblas.
Contoh: tulang betis, tulang paha, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil.

2) Tulang pipih, yaitu tulang yang tersusun atas dua lempeng tulang kompak dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang.
Tulang pipih berfungsi sebagai penyusun dinding rongga, pelindung, dan penguat.
Contoh: tulang rusuk, tulang belikat, tulang tengkorak.
3) Tulang pendek, yaitu tulang yang berbentuk kubus, bulat kecil, atau paku.
Contoh: tulang pergelangan dan telapak tangan dan kaki.
4) Tulang tak berbentuk, yaitu tulang yang bentuknya tidak termasuk tiga kategori di atas.
Contoh: tulang wajah, tulang rahang, tulang belakang, tulang pinggul.

Hubungan Antartulang (Persendian)

Sendi atau artikulasi adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan.
Komponen penyusun sendi:
1) Kapsul sendi, yaitu lapisan serabut yang melapisi sendi dan membentuk persendian.
2) Ligamen, yaitu jaringan ikat yang mengikat ujung tulang dengan persendian.
3) Minyak sinovial, yaitu pelumas sendi yang terdapat pada sendi.
4) Tulang rawan hialin, yaitu jaringan tulang rawan yang membentuk sendi.

Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, ada 3 jenis persendian, yaitu sinartrosis, sinfibrosis, dan diartrosis.
a. Sinartrosis adalah persendian yang tidak dapat digerakkan, ada 2 tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan sinkondrosis. Suture/sinostosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago) hialin,
contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
b. Amfiartrosis/Sinfibrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago), jaringan ikat serabut, dan ligamen sehingga memungkinkan terjadi
sedikit gerakan. Contohnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.
c. Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara leluasa. Misalnya sendi engsel pada lutut dan siku serta sendi peluru pada
pangkal paha dan lengan atas.
persendian

Diartrosis meliputi beberapa macam persendian. Berdasarkan arah gerak yang ditimbulkannya, diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sendi

1. Sendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke
satu arah.  Contoh : Persendian pada tulang siku dan lutut
sendi engsel 2

2. Sendi pelana adalah persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah

Contoh : Persendian pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.Sendi pelana

3. Sendi putar adalah persendian tulang yang satu mengitari tulang yang lain
sehingga menimbulkan gerak rotasi

Contoh : Tengkorak dengan tulang atlas dan metakarpal dengan jarijari tangan.

sendi putar

4. Sendi peluru adalah persendian tulang yang gerakannya paling bebas di antara
persendian yang lain, yaitu dapat bergerak ke segala arah.

Contoh : Tulang lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha dengan gelang panggul.

sendi peluru

5. Sendi geser/sendi kepat/sendi avoid adalah persendian yang gerakannya
hanya menggeser, kedua ujung agak rata dan tidak berporos.

sendi geser

Contoh :Atlas dengan aksis dan radius dengan ulna.

6. Sendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan
badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar.

Contoh : Skapula dengan klavikula dan karpal dengan metakarpal.

sendi luncur

Alat Gerak Aktif   ( Otot )
Otot merupakan alat gerak aktif yang melekat pada rangka dan tersusun atas jaringan otot, terutama otot lurik.
Struktur otot:

struktur otot

Komponen penyusun otot antara lain:
1) Protein aktin, yaitu protein pembentuk filamen halus yang terdiri dari dua untai.

aktin

Pada protein aktin terdapat binding site yang merupakan tempat miosin menarik aktin.Pada saat otot tidak berkontraksi, binding site ditutupi oleh protein troponintropomiosin, yang dapat dihilangkan dengan ion Ca2+.
2) Protein miosin, yaitu protein pembentuk filamen kasar yang terdiri dari serabut.

protein miosin

3) Jaringan otot, dapat berupa otot polos, otot lurik dan otot jantung. Pada sistem gerak, otot yang bekerja adalah otot lurik.
4) Ion Ca2+ dan ATP, keduanya digunakan dalam gerak kontraksi dan relaksasi otot.
Kumparan otot terdiri atas:
1) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah otot yang menggembung.
2) Tendon (urat), merupakan bagian ujung otot yang menempel pada tulang.
Tendon terdiri dari origo (tidak dapat bergerak) dan insersio (dapat bergerak).
Agar menghasilkan gerak, otot bekerja dengan otot lain secara aktif dengan cara kontraksi (memendek) dan relaksasi (memanjang).
Gerak antar-otot terbagi menjadi:
1) Gerak sinergis, gerak dua buah otot yang sama arahnya (saling menunjang)
Contoh: otot-otot pada tulang rusuk, otot pronator teresdan pronator quadratus.

2) Gerak antagonis, gerak dua buah otot yang saling berlawanan arah.
Contoh: otot trisep dan bisep.

Serat otot/miofibril tersusun atas sarkomersarkomer.

sarkomer

1) Pita I menghasilkan daerah terang pada otot,
2) Pita A menghasilkan daerah gelap pada otot,
3) Zona H adalah daerah terang sempit di antara daerah gelap pita A.
4) Gabungan protein aktin dan miosin disebut aktomiosin.
Cara kerja otot:
1) Miosin aktif menggerakkan aktin dengan cross-bridge sebagai ‘tangan’ dengan
bantuan Ca2+ dan ATP pada binding site.
2) Saat kontraksi, miosin menarik aktin sehingga pita I memendek, zona H hilang.
3) Saat relaksasi, miosin melepas aktin sehingga pita I kembali memanjang, zona H kembali muncul. Sesaat setelah relaksasi, binding site tertutup oleh protein troponin-tropomiosin.

Penggunaan energi pada gerak otot terdiri dari dua, yaitu fase anaerob dan fase aerob.
Fase anaerob tidak membutuhkan oksigen digunakan ketika otot berkontraksi.
1) Kerja aktin dan miosin membutuhkan ATP.
2) ATP dibentuk kembali melalui fosforilasi, dan digunakan untuk kerja aktin dan miosin.
Otot yang terlalu lama berkontraksi akan lelah karena penurunan ATP dan peningkatan asam laktat (asam lelah), sehingga fase berubah menjadi fase aerob.
Fase aerob membutuhkan oksigen dan digunakan ketika otot berelaksasi.
1) Glikogen (gula otot) diubah menjadi glukosa dan asam laktat.
2) Glukosa akan dioksidasi sehingga menghasilkan CO2 , H 2O dan ATP.
Asam laktat menumpuk pada otot yang terlalu sering berkontraksi menyebabkan kelelahan.

Agar asam laktat dapat dioksidasi, maka tubuh harus memasuki fase aerob dengan melakukan reaksi dengan membuat nafas tersengal-sengal untuk mendapat lebih banyak oksigen.

GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
Gangguan pada rangka antara lain:
1) Fraktura sederhana/tertutup, patah tulang yang tidak merobek otot.
2) Fraktura kompleks/terbuka, patah tulang yang merobek otot bahkan kulit.
3) Fraktura sebagian/greenstick, patah tulang yang tidak membagi tulang menjadi dua.
4) Fisura, retak tulang.
5) Lordosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke depan.
6) Kifosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke belakang.
7) Skoliosis, jika ruas tulang belakang terlalu membengkok ke samping (huruf S).
8) Rakhitis, kurangnya vitamin D, sehingga osifikasi terhambat. Penderita biasanya
memiliki kaki menyerupai huruf X atau O.
9) Osteoporosis, penurunan massa tulang pada usia lanjut karena lambatnya osifikasi dan reabsorpsi materi penyusun tulang.
10) Nekrosa, kerusakan periosteum tulang yang menyebabkan kematian tulang.
11) TBC tulang, disebabkan oleh bakteri TBC yang menyerang tulang.
Gangguan pada sendi antara lain:
1) Dislokasi, pergeseran sendi akibat sobeknya ligamen.
2) Ankilosis, persendian tidak dapat digerakkan karena seperti menyatu dengan tulang.
3) Arthritis, peradangan pada sendi akibat:
a. Osteoarthritis (penipisan tulang rawan)
b. Arthritis eksudatif (kuman)
c. Arthritis sika (kekurangan minyak sinovial)
d. Arthritis rheumatoid (penumpukan asam amino purin/asam urat)
Gangguan pada otot antara lain:
1) Atrofi, penurunan fungsi otot karena mengecil, sehingga tidak dapat berkontraksi.
2) Hipertrofi, pertumbuhan dan perkembangan otot yang berlebihan sehingga diameterserabut-serabut otot membesar.
3) Tetanus, terjadi akibat serangan bakteri Clostridium tetanii, yang menyebabkan otot terus-menerus berkontraksi.
4) Miastenia gravis, melemah dan lumpuhnya otot akibat gangguan sistem imun.

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA HEWAN

Tubuh hewan multiselular juga tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut pada tempat tertentu akan bersatu membentuk jaringan untuk melakukan suatu fungsi.
Jaringan yang berkelompok bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ. Beberapa organ bekerja bersamasama membentuk sistem organ melaksanakan fungsi tertentu. Misalnya dalam sistem pencernaan terdapat berbagai macam organ yaitu usus,lambung, kerongkongan, dan lain-lain.

A. Jaringan Hewan

Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan tingkat tinggi dan manusia
ada empat macam, yaitu jaringan epitelium, jaringan pengikat dan penumpu (tulang), jaringan otot, serta jaringan saraf.

1. Jaringan Epitelium

Jaringan epitelium terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam lembaranlembaran. Beberapa jaringan epitelium melapisi permukaan organ tubuh bagian dalam dan dibentuk untuk melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi. Beberapa jaringan epitelium berfungsi sebagai kelenjar. Organ yang berperan dalam pengambilan dan penyerapan zat kimia akan mempunyai permukaan epitelium yang luas, misalnya paru-paru,usus halus dan ginjal.

Sel-sel epitelium terekat satu sama lainnya oleh zat pengikat (semen) antarsel, sehingga hampir tidak ada ruangan antarsel. Sel-sel jaringan epitelium melekat pada lamina basalis yang berfungsi mengikat jaringan dengan bagian yang ada di bawahnya.

a. Epitelium Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, sel epitelium dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan
silindris (batang).

bentuk jaringan epitel

Sementara itu berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi jaringan epitelium simpleks (sederhana) dan jaringan epitelium kompleks (berlapis).

Epitelium simpleks adalah epitelium yang sel-selnya hanya selapis. Epitelium kompleks adalah epitelium yang terdiri atas beberapa lapis sel.
1) Epitelium simpleks
Epitelium simpleks hanya terdiri atas satu lapis sel saja.Epitelium simpleks dibedakan menjadi lima macam, yaitu epitelium pipih selapis, epitelium kubus selapis, epitelium silindris selapis, epitelium silindris selapis bersilia, dan epitelium silindris semu berlapis. Macam jaringan epitelium simpleks, letak, dan fungsinya

PERBEDAAN SEL HEWAN DENGAN SEL TUMBUHAN

Pada prinsipnya sel hewan mirip dengan sel tumbuhan, tetapi dalam
perkembangannya, sel hewan memiliki beberapa perbedaan dengan
sel tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak
terdapat pada sel hewan, demikian pula sebaliknya. Sel tumbuhan
memiliki dinding sel, plastida, dan vakuola yang tidak dimiliki sel hewan.
Sebaliknya, sel hewan memiliki sentriol yang tidak dimiliki oleh sel
tumbuhan. Kita akan membahas perbedaan antara sel hewan dengan
sel tumbuhan satu persatu.

sel hewan dan tumbuhan

Sel Tumbuhan

Organel-organel sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel hewan
dijelaskan sebagai berikut.
a. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan. Dinding sel ini bersifat kaku dan tersusun atas polisakarida. Polisakarida ini terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Dinding sel bersama-sama dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel atau kekakuan sel.
Pada awal pembentukan dinding sel berupa selaput tipis tersusun atas selulosa (polisakarida kompleks). Di antara dua dinding sel yang berdekatan terdapat lamela tengah. Dua sel yang berdekatan dihubungkan oleh saluran yang di dalamnya terdapat benang-benang plasma yang disebut plasmodesmata

Dinding sel dapat dibedakan menjadi dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Dinding sel primer dibentuk pada waktu sel membelah, misalnya pada sel-sel muda yang sedang tumbuh. Dinding sel primer tersusun atas selulosa antara 9–25%, hemiselulosa, pektin, serta beberapa senyawa lainnya. Selulosa terdiri dari
mikrofibril yaitu serat-serat panjang yang memiliki daya regang kuat.
Sementara itu, dinding sel sekunder terbentuk karena penebalan. Dinding sel sekunder ini dimiliki oleh sel-sel dewasa yang terdapat di sebelah dalam dinding sel primer. Dinding sel sekunder mempunyai kandungan selulosa antara 41–45%, hemiselulosa, dan lignin. Beberapa sel dindingnya mengalami penebalan oleh zat lignin yang disebut lignifikasi. Lignifikasi mengakibatkan xilem dan sklerenkim mengayu (keras dan kaku). Penebalan dinding sel dapat terjadi secara penyisipan (aposisi) pada penebalan-penebalan lama atau penambahan (intususepsi) pada penebalan lama. Di antara dinding sel ada yang tidak mengalami penebalan disebut noktah.

b. Vakuola
Vakuola atau rongga sel ialah organel sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi membran yang mungkin identik dengan membran sel. Sel tumbuhan muda memiliki banyak vakuola kecilkecil. Semakin dewasa jumlah vakuola berkurang, tetapi ukuran
membesar. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola besar biasanya adalah sel-sel parenkima dan kolenkima. Vakuola tersebut dibatasi oleh membran yang disebut tonoplas. Sel dewasa hanya memiliki satu vakuola tengah berukuran besar dikelilingi membran tonoplas yang bersifat diferensial permeabel. Vakuola tengah terbentuk
sebagai akibat pertumbuhan dinding sel yang lebih cepat daripada pertumbuhan sitoplasma. Vakuola tengah ini berisi cairan (getah sel) yang berupa larutan pekat, kaya mineral, gula, O2, asam organik, CO3, pigmen, enzim, dan sisa-sisa metabolisme.
Vakuola mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolit sekunder seperti Ca-oksalat, tanin, getah karet, dan alkaloid. Ca-oksalat berbentuk kristal dan banyak terdapat pada sayuran, misalnya pada daun bayam dan daun pepaya. Alkaloid banyak dijumpai pada tumbuhan untuk jamu tradisional misalnya kunyit, jahe, dan temulawak                                                                                                                   2) Tempat menyimpan zat makanan.                                                                            Amilum dan gula disimpan dalam vakuola dan jika diperlukan dapat digunakan kembali. Misalnya di akar ketela pohon (tepung) dan batang tebu (gula).
3) Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgiditas sel. Vakuola bekerja sama dengan dinding sel berperan dalam turgiditas sel atau kekakuan sel.
4) Menyimpan pigmen.
Pada sel-sel mahkota bunga, di bagian vakuolanya terdapat pigmen-pigmen warna, yaitu merah, biru, kuning, dan warna lain. Itulah sebabnya mahkota bunga mempunyai berbagai macam warna yang menarik serangga.
5) Menyimpan minyak atsiri.
Minyak atsiri tergolong minyak eteris, contohnya minyak kayu putih, pepermin, dan aroma harum pada bunga.
c. Plastida
Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida berasal dari perkembangan proplastida di daerah meristematik. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya terdapat tiga jenis plastida sebagai berikut.
1) Kloroplas
Kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen hijau disebut klorofil, karotenoid, dan pigmen fotosintetik lainnya. Kloroplas hanya dijumpai pada sel autotrof yang eukariotik.Kloroplas dimiliki oleh sel-sel yang berklorofil misalnya Algae, lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan bunga.
Kloroplas mempunyai bentuk beraneka ragam, tetapi pada umumnya berbentuk bulat atau lonjong (oval). Kloroplas pada sel tumbuhan tingkat tinggi mempunyai ukuran sekitar 4–6 µm. Setiap sel mengandung 20–40 kloroplas permilimeter persegi. Apabila jumlahnya masih kurang mencukupi, kloroplas dapat membelah diri. Namun, jika jumlahnya berlebihan maka sejumlah kloroplas akan rusak.

Kloroplas tersusun atas membran, yaitu membran luar dan dalam. Membran luar mempunyai permukaan rata yang berfungsi mengatur keluar masuknya zat. Membran dalam membungkus cairan kloroplas yang disebut stroma. Membran dalam kloroplas melipat ke arah dalam dan membentuk lembaranlembaran yang disebut tilakoid. Pada tempat-tempat tertentu, tilakoid bertumpuk-tumpuk Membentuk badan seperti tumpukan uang logam yang disebut grana. Pada umumnya sebuah kloroplas mengandung 40–60 grana

Di dalam tilakoid terdapat kumpulan partikel yang disebut kuantosom. Di kuantosom inilah terdapat klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan panjang gelombang (spektrum warna) yang diserap, jenis klorofil dibedakan sebagai berikut.
a) Klorofil a menyerap spektrum warna hijau-biru.
b) Klorofil b menyerap spektrum warna hijau-kuning.
c) Klorofil c menyerap spektrum warna hijau-cokelat.
d) Klorofil d menyerap spektrum warna hijau-merah.

2) Leukoplas
Leukoplas yaitu plastida yang tidak berwarna, umumnya terdapat pada tempat yang tidak terkena sinar, misalnya organ penyimpan makanan cadangan seperti biji dan umbi. Berdasarkan fungsinya dibedakan tiga jenis leukoplas sebagai berikut.
a) Amiloplas : untuk menyimpan amilum.
b) Elaioplas/lipidoplas : untuk membentuk dan menyimpan lemak.
c) Proteoplas : untuk menyimpan protein.
3) Kromoplas
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen nonfotosintetik (merah dan oranye atau kuning). Kromoplas banyak terdapat pada mahkota bunga.
Pigmen yang terkandung dalam kromoplas sebagai berikut.
a) Karoten : mengakibatkan warna kuning, misalnya pada wortel.
b) Xantofil : mengakibatkan warna kuning kecokelatan,misalnya pada daun tua.
c) Fikosianin : mengakibatkan warna biru, misalnya pada ganggang biru.
2. Sel Hewan
Berbeda dengan sel tumbuhan, sel hewan tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki plastida, dan bentuk tidak tetap seperti sel tumbuhan. Vakuola pada sel hewan kecil atau tidak tampak. Hewan-hewan uniselular biasanya memiliki vakuola. Ada dua tipe vakuola yaitu sebagai berikut.
a. Vakuola kontraktil yang berperan dalam menjaga tekanan osmotik sitoplasma (disebut juga osmoregulator).
b. Vakuola nonkontraktil/vakuola makanan untuk mencerna makanan.
Sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom dan sentriol, kecuali tumbuhan tingkat rendah. Sel hewan memiliki dua sentriol di dalam sentrosom.
Saat pembelahan sel, tiap-tiap sentriol saling memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom