SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Mengeluarkan air seni, berkeringat, dan mengembuskan napas merupakan cara-cara tubuh untuk melakukan ekskresi.     Zat-zat sisa hasil metabolisme ini dikeluarkan dalam bentuk urine, keringat, dan karbon dioksida. Untuk mengeluarkan zat-zat sisa ini melibatkan organ-organ tubuh di antaranya ginjal, kulit, dan paru-paru. Agar lebih mengenal struktur dan fungsi organ pengeluaran zat sisa, berikut akan dijelaskan alat-alat ekskresi satu per satu.

Alat-Alat Ekskresi Manusia

a. Ginjal
Dalam tubuh terdapat sepasang ginjal terletak di sebelah kanan dan kiri yang berdekatan dengan tulang-tulang pinggang. Bentuk ginjal seperti kacang ercis dengan panjang lebih kurang 10 cm.
1) Struktur Ginjal


Ginjal terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut korteks dan lapisan dalam disebut medula. Korteks mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Tiap nefron terdapat badan Malpighi (badan renalis). Badan Malpighi tersusun dari kapsul Bowman dan glomerulus. Medula terdapat tubulus kontorti (tubulus renalis) yang bermuara pada tonjolan di pelvis renalis (ruang ginjal). Tubulus renalis ada tiga macam yaitu tubulus kontortus proksimal yang menyalurkan filtrat dari kapsul Bowman, lengkung Henle yang berupa saluran panjang menghujam ke bawah kemudian berbelok naik ke atas,dan tubulus kontortus distal yang menyalurkan filtrat ke duktus kolektivus. Jadi, perjalanan filtrat secara singkat dapat dituliskan dengan alur seperti berikut.
Kapsul Bowman → tubulus kontortus distal → lengkung Henle → tubulus kontortus proksimal → duktus kolektivus

Nefron pada ginjal manusia terdapat 2 tipe yaitu nefron cortikal dan nefron duxtamedular. Nefron cortikal terdiri dari

glomerulus dengan ukuran relatif kecil dan letaknya selalu di dalam korteks atau di luar medula. Sementara itu, nefron
duxtamedular memiliki glomerulus yang berukuran besar dan memiliki lengkung Henle yang memanjang masuk ke medula.
Lengkung Henle terdiri dari lengkung Henle descending yang mengangkut filtrat dari tubulus kontortus proksimal dan lengkung Henle ascending mengangkut filtrat menuju tubulus kontortus distal. Nefron duxtamedular ini berperan mengatur konsentrasi urine agar urine yang akan diekskresikan bersifat hipertonis dibandingkan cairan tubuh

penampang ginjal

Di dalam ginjal terjadi proses pembentukan urine. Urine terbentuk melalui serangkaian proses filtrasi (penyaringan) zat-zat sisa yang beracun, reabsorpsi dan sekresiserta augmentasi (pengumpulan) zat-zat sisa yang tidak diperlukan
lagi.

2) Proses Pembentukan Urine
Mula-mula darah yang mengandung air, garam, glukosa, urea, asam amino, dan amonia mengalir ke dalam glomerulus untuk menjalani proses filtrasi. Proses ini terjadi karena adanya tekanan darah akibat pengaruh dari mengembang dan mengerutnya arteri yang memanjang menuju dan meninggalkan glomerulus. 
Akhir filtrasi dari glomerulus ditampung oleh kapsul Bowman dan menghasilkan filtrat glomerulus atau urine primer.
Secara normal, setiap hari kapsul Bowman dapat menghasil kan 180 L filtrat glomerulus.
Filtrat glomerulus atau urine primer masih banyak mengandung zat yang diperlukan tubuh antara lain glukosa,
garam-garam, dan asam amino. Filtrat glomerulus ini kemudian diangkut oleh tubulus kontortus proksimal. Di tubulus kontortus proksimal zat-zat yang masih berguna direabsorpsi. Seperti asam amino, vitamin, dan beberapa ion yaitu Na+, Cl, HCO3–,dan K+. Sebagian ion-ion ini diabsorpsi kembali secara transpor aktif dan yang lain secara difusi.
Proses reabsorpsi masih tetap berlanjut seiring dengan mengalirnya filtrat menuju lengkung Henle dan tubulus kontortus
distal. Pada umumnya, reabsorpsi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti glukosa dan asam amino berlangsung di tubulus renalis. Akan tetapi, apabila konsentrasi zat tersebut dalam darah sudah tinggi, maka tubulus kemungkinan sudah tidak mampu lagi mengabsorpsi zat-zat tersebut. Apabila hal ini terjadi, maka zat-zat tersebut akan diekskresikan bersama urine. Selain reabsorpsi, di dalam tubulus juga berlangsung sekresi. Seperti K+, H+, NH4+ disekresi dari darah menuju filtrat.Selain itu, obat-obatan seperti penisilin juga disekresi dari darah. Sekresi ion hidrogen (H+) berfungsi untuk mengatur pH dalam darah. Misalnya dalam darah terlalu asam maka ion hidrogen disekresikan ke dalam urine.
Demikian juga sekresi K+ berfungsi untuk menjaga mekanisme homeostasis. Apabila konsentrasi K+ dalam darah
tinggi, dapat menghambat rangsang impuls serta menyebabkan kontraksi otot dan jantung menjadi menurun dan melemah. Oleh karena itu, K+ kemudian disekresikan dari darah menuju tubulus renalis dan dieksresikan bersama urine.

tempat proses pembentukan urine

langkah-langkah pembentukan urine

Hal-Hal yang Mempengaruhi Produksi Urine

Ahli kesehatan mengatakan bahwa dengan banyak mengeluarkan urine maka tubuh menjadi sehat. Dikatakan sehat
apabila dalam sehari mengeluarkan urine sekitar lebih kurang 1 liter. Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan setiap harinya di antaranya dipengaruhi oleh zat-zat diuretika, suhu,konsentrasi darah, dan emosi.
Zat-zat diuretika mampu menghambat reabsorpsi ion Na+Akibatnya konsentrasi ADH berkurang sehingga reabsorpsi air
menjadi terhambat dan volume urine meningkat. Peningkatan suhu merangsang pengerutan abdominalsehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi turun. Selain itu, peningkatan suhu juga meningkatkan kecepatan respirasi.Hal ini menyebabkan volume urine menjadi turun. Apabila kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air dalam darah menjadi rendah. Hal ini akan merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi
air di ginjal sehingga volume urine menurun.Demikian juga saat emosi, seperti tegang atau marah dapat merangsang terjadinya perubahan volume urine.

Gangguan dan Kelainan pada Ginjal
Fungsi ginjal sebagai alat ekskresi dapat terganggu oleh berbagai sebab yang dapat menimbulkan penyakit dan kelainankelainan pada tubuh. Macam-macam penyakit dan kelainan tersebut sebagai berikut.
Nefritis yaitu rusaknya ginjal pada glomerulus akibat infeksi bakteri Streptococcus. Infeksi ini dapat menyebabkan urea dan asam urat masuk kembali ke dalam darah serta terganggunya reabsorpsi air. Jika urea dan asam urat masuk ke dalam darah menyebabkan uremia, dan jika reabsorpsi air terganggu akan mengakibatkan edema atau pembengkakan kaki akibat terjadinya penimbunan air. Apabila nefritis ini tidak segera terobati dapat mengakibatkan ”gagal ginjal”, yaitu fungsi ginjal sebagai organ ekskresi tidak bekerja. Gagal ginjal ini dapat ditolong dengan melakukan cuci darah.
Apabila fungsi ginjal terganggu, maka nefron tidak lagi mampu menyerap secara efektif beberapa substrat yang
seharusnya diserap, contohnya: albumin, protein, dan glukosa. Apabila dalam urine seseorang terdapat albumin maka diduga menderita albuminuria. Namun, apabila di dalam urine ditemukan adanya glukosa maka diduga menderita glukosuria. Adanya glukosa dalam urine dapat disebabkan oleh tingginya glukosa dalam darah, sehingga nefron tidak mampu menyerap kelebihan glukosa tersebut. Tingginya glukosa dalam aliran darah dapat dipicu oleh kurangnya hormon insulin dalam tubuh.Gangguan pada ginjal dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Misalnya terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan sedikit mengonsumsi air. Hal ini dapat memicu terbentuknya batu ginjal di dalam rongga ginjal, saluran ginjal,atau kandung kemih. Apabila batu ginjal ini terdapat di saluran ginjal, maka saluran urine akan tersumbat. Keadaan ini menyebabkan membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat dialirkan keluar. Membesarnya ginjal ini dikenal dengan hidronefrosis. Gesekan akibat batu ginjal menyebabkan peradangan pada organ urinaria sehingga memungkinkan eritrosit terangkut dalam urine. Apabila ini terjadi maka orangtersebut menderita hematuria.

b. Kulit
Kulit merupakan bagian terluar tubuh. Jadi, kulitlah yang melindungi tubuh dari kerusakan fisik seperti gesekan, panas, atau zat kimia. Kulit juga menjaga tubuh agar tidak banyak kehilangan air, yaitu dengan mengatur suhu tubuh. Selain itu kulit juga yang selalu menerima rangsangan mekanis dari luar tubuh. Hal inilah yang menyebabkan kulit selalu memperbarui sel-selnya karena setiap hari jutaan sel-sel kulit rusak. Selain hal-hal di atas, kulit mempunyai peranan penting dalam mengekskresikan zat-zat dalam bentuk keringat

Struktur Kulit Beserta Fungsinya

kulit

Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis dan dermis.

Epidermis tersusun dari stratum germinatifum, stratum granulosum, dan stratum corneum.
Stratum germinatifum merupakan lapisan basal yang selselnya aktif membelah untuk membentuk sel-sel kulit baru ke
arah luar. Lapisan ini memproduksi pigmen melanin. Pigmen inilah yang menentukan warna kulit seseorang. Melanin mampu melindungi jaringan kulit agar terhindar dari bahaya sinar ultraviolet.
Stratum granulosum berasal dari desakan sel-sel yang terbentuk di lapisan Malpighi. Pada lapisan ini terjadi akumulasi
keratin. Keratin menyebabkan sel-sel pada lapisan ini kehilangan nukleus dan akhirnya mati.
Stratum corneum merupakan lapisan yang terdapat di permukaan kulit. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan tanduk yang
tersusun dari sel-sel mati yang siap mengelupas. Sel-sel ini bersifat keras dan tahan terhadap air. Di tempat tertentu lapisan ini mengalami penebalan seperti penebalan di telapak tangan dan tapak kaki.
Jaringan dermis lebih tebal daripada epidermis. Dermis tersusun oleh jaringan ikat dan kolagen. Di dalam lapisan ini
terdapat bagian-bagian seperti pembuluh darah, folikel rambut,kelenjar minyak, kelenjar keringat, serabut saraf, dan lapisan lemak subkutans.
Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan epidermis dan dermis. Selain itu, pembuluh darah
juga berperan penting dalam mengatur suhu tubuh.
Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi akar rambut. Dari folikel ini akan tumbuh rambut yang berwarna hitam.Warna hitam pada rambut disebabkan oleh adanya melanin.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, selain itu juga
melindungi kulit dari bakteri. Pada kulit yang terdapat jaringan lemak (jaringan adipose), dapat berfungsi sebagai tempat
penyimpanan makanan cadangan.Kelenjar keringat pada kulit berbentuk seperti pembuluh yang bergelung, tersusun dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan di sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam pembuluh.
Kelenjar ini mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari luar/dalam tubuh akan menghasilkan
keringat. Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan tubuh dan jumlahnya lebih kurang 2,5 juta. Permukaan tubuh yang paling sedikit mengandung kelenjar keringat terdapat di telapak tangan,ujung jari, dan kulit wajah. Aktivitas kelenjar keringat di bawah pengaruh pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin. Dalam keadaan normal, tubuh kita mengeluarkan keringat sebanyak 50 cc per jam. Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung garam-garam dan urea. Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu menurunkan suhu tubuh.

Gangguan dan Kelainan pada Kulit
Seperti halnya ginjal, kulit sebagai alat ekskresi juga dapat mengalami gangguan dan kelainan, di antaranya sebagai
berikut. Jerawat, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh aktivitas kelenjar lemak yang berlebihan.
Adanya gangguan pada proses pengelupasan kulit, sertaadanya bakteri di permukaan kulit. Eksim atau Dermatitis,
merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh alergi, stres bawaan, ataupun kontak dengan penyebab iritasi. Panu dan Kurap, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Jamur ini biasanya tumbuh di daerah lipatan-lipatankulit yang dipicu oleh kelembapan. Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini antara lain gatal-gatal bersisik, berwarna putih (panu) dan kemerahan (kurap). Kusta, merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan oleh Microbacterium leprae. Gejala ini terdapat benjol-benjol kecil berwarna merah muda/ungu padakulit. Benjolan ini dapat menyebar secara berkelompok hingga sampai ke mata dan hidung serta menyebabkan pendarahan.

penyakit kulit

c. Paru-Paru

Paru-paru selain berperan sebagai organ pernapasan juga berperan sebagai organ ekskresi.

Hal ini karena gas CO2 dan uap air(H 2O) hasil proses metabolisme diangkut darah dari jaringan tubuh menuju paru-paru dan selanjutnya dikeluarkan dari tubuh pada waktu ekspirasi. CO2 sekitar 75% dari jaringan tubuh diangkut plasma
darah dalam bentuk ion HCO3(asam bikarbonat) dan sisanya sekitar 25% diikat oleh hemoglobin(Hb) membentuk senyawa HbCO2 (karboksihemoglobin).

d. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, beratnya sekitar 1,5 kg atau sekitar 3–5% dari berat badan. Hati memperoleh darah dari arteri hepaticadan vena portal hepatica. Darah yang diangkut oleh arteri hepatica sebesar 30% dari jumlah darah total di hati. Darah ini sebagai aliran percabangan dari aorta sehingga kaya oksigen. Sementara itu, darah yang diangkut vena portal hepatica sebesar 70% dari jumlah darah total di hati. Darah ini banyak mengangkut zat-zat sari makanan dari usus halus. Akan tetapi, pada organ ini hanya terdapat satu macam pembuluh yang mengangkut

darah keluar dari hati, yaitu vena hepatica.Selain pembuluh darah, hati juga dilengkapi dengan saluran empedu yang mengangkut hasil produksi empedu dari hati menuju duodenum.

Struktur dan Fungsi Hati

struktur hati

Hati pada bagian luar dilengkapi oleh selaput tipis yang disebut selaput hati (kapsul hepatica). Dalam jaringan hati
terdapat beberapa pembuluh darah. Pembuluh arteri hepatikus dan vena portal hepatikus mengalami percabangan yang
disebut sinusoid. Sinusoid pada vena portal hepatikus akan membentuk vena. Jaringan hati ini tersusun oleh sel-sel hati
yang disebut hepatosit. Antarlapisan hepatosit dipisahkan oleh lakuna, sedang antara hepatosit satu dengan yang lain
dipisahkan oleh kanalikuli yang merupakan tempat dihasilkannya empedu. Kanalikuli-kanalikuli ini kemudian bergabung membentuk pembuluh empedu yang berfungsimengangkut empedu menuju kantong empedu. Kantong empedu sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum empedu dialirkan ke duodenum. Pada sinusoid terjadi spesialisasi sel yang membentuk sel kupffer. Sel kupffer ini mempunyai sifat fagositosis. Apabila dalam proses pencernaan di usus halus terdapat organisme asing atau zat-zat berbahaya maka sel-sel ini akan menghancurkan organisme asing/zat berbahaya tersebut dengan cara fagositosis. Dari proses penghancuran ini akan menghasilkan pigmen bilirubin. Bilirubin kemudian dialirkan ke kanalikuli dan diekskresikan sebagai empedu.Hal inilah yang membuat hati berfungsi sebagai alat ekskresi. Empedu ini berupa cairan berwarna kehijauan dan berasa pahit. Empedu mempunyai pH sekitar 7–7,6 dan mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen bilirubin dan biliverdin.
Apabila saluran empedu tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan.
Sehingga orang yang mengalaminya diindikasikan menderita penyakit kuning

Gangguan dan Kelainan pada Hati

Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita,yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan
penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. Apabila fungsi hati terganggu maka akan terjadi dampak yang kompleks pada kesehatan tubuh.
Berikut akan dipaparkan beberapa gangguan dan kelainan pada hati.
1)Hepatitis, merupakan peradangan pada sel-sel hati. Peradangan ini disebabkan oleh virus, terutama virus hepatitis
A, B, C, D, dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E dapat disembuhkan, sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi kronis. Sementara itu hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B sehingga kondisi ini dapat memperparah keadaan penderita.
2)Sirosis hati, merupakan gangguan hati yang disebabkan oleh banyaknya jaringan ikat pada hati. Sirosis hati ini dapat
terjadi karena virus hepatitis B dan C yang berkelanjutan.Berkembangnya virus ini dapat dipicu oleh alkohol, salah gizi,
atau penyakit lain yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu. Penyakit ini belum dapat disembuhkan. Sementara itu pengobatan yang dilakukan guna mengobati komplikasi yang terjadi seperti berak darah, perut membesar, mata kuning, serta koma hepatikum.

3)Kanker hati, merupakan kelainan hati yang disebabkan oleh berkembangnya sel-sel kanker pada jaringan hati. Kanker ini sebagai komplikasi akhir dari hepatitis kronis karena virus hepatitis B, C, dan hemokromatis.
4)Perlemakan hati, merupakan kelainan hati akibat adanya penimbunan lemak yang melebihi 5% dari berat hati, sehingga
lemak ini membebani lebih dari separuh jaringan hati.Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab sirosis
hati. Kelainan ini dapat dipicu oleh konsumsi alkohol yang berlebih.
5)Kolestasis dan Jaundice, merupakan keadaan akibat terjadinya kegagalan hati dalam memproduksi dan atau
pengeluaran empedu. Kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus, juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.

6)Hemokromatosis, merupakan kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik/keturunan.

KINGDOM (DUNIA ) FUNGI DAN PERANANNYA BAGI KEHIDUPAN

jamurA. Ciri-Ciri Umum

Secara sepintas, jamur mirip tumbuhan. Jamur memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan tumbuhan

Sifat-sifat hidup jamur secara umum sebagai berikut.

 1. Hidupnya di tempat-tempat lembap, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan sinar matahari.

2. Jamur tidak dapat berfotosintesis dan bersifat heterotrof.

Jamur mengabsorpsi makanan berupa senyawa organik dari organisme lain.

Berdasarkan cara memperoleh nutrisinya, ada jamur yang tergolong saprofit dan ada yang parasit.                              

a. Saprofit, menyerap senyawa organik yang telah diuraikan.                                                                                               Biasanya hidup pada bagian organisme yang mati,misalnya serasah.

b. Parasit, menyerap makanan dari organisme yang ditumpangi.

Parasit dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

1) Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada hospesnya, sedangkan di luar hospesnya tidak dapat hidup. Misalnya Pneumonia carinii (jamur yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

2) Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan hospes yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan hospes yang cocok.

3. Kemampuan hidupnya cukup tinggi. Jamur dapat hidup pada tempat yang mengandung gula atau garam. Jamur dapat hidup pada suhu 22°–30°C. Jamur patogen hidup pada suhu optimum 30°–37°C.Ada beberapa spesies yang dapat hidup pada suhu 0°C.

4. Jamur mampu memanfaatkan berbagai bahan makanan untuk memenuhi keperluan hidupnya, tetapi tidak dapat menggunakan senyawa karbon anorganik seperti halnya bakteri.

Struktur Tubuh Jamur

Struktur tubuh jamur secara umum sebagai berikut.

a. Bentuk tubuhnya bervariasi, ada yang bulat, bulat telur, atau memanjang.

b. Selnya ada yang uniselular (tunggal) misalnya Saccharomyces dan ada yang multiselular (bersel banyak) yang membentuk filamen atau benang, misalnya Nectria cinnabarina.

c. Jamur bersifat eukariotik, artinya inti sel telah dibungkus membran inti. Di dalam selnya terdapat sitoplasma dan inti yang kecil. Vakuola sentral tidak memiliki kloroplas dan amilum, tetapi memiliki butirbutir lemak atau glikogen.

d. Pada umumnya jamur mempunyai dinding sel yang terdiri atas senyawa kompleks nitrogen organik berupa kitin, tetapi ada beberapa di antaranya yang mengandung selulosa. Misalnya Trichoderma.

e. Pada jamur bersel banyak terdapat deretan sel yang membentuk benang disebut hifa. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat. Haustoria dapat menembus jaringan substrat. Jaringan hifa membentuk anyaman disebut miselium

f. Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan berfungsi sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan makanan.

g. Pada beberapa jamur, hifa berkumpul membentuk badan buah Badan buah ini timbul dari hifa yang berada di tanah atau di kayu yang membusuk.

Tipe-tipe hipa

1) Hifa aseptat (hifa tidak bersepta), yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau septum.

Hifa ini disebut juga sebagai hifa soenositik. Contohnya Rhizopus sp. dan Mucor mucedo.

2) Hifa septat uninukleus (hifa bersepta inti tunggal), yaitu hifa dengan sel berinti tunggal. Sekat membagi hifa menjadi ruangruang dan setiap ruang memiliki satu inti. Pada setiap sekat terdapat pori yang memungkinkan perpindahan inti dan sitoplasma dari ruang satu ke ruang lainnya. Contohnya Puccinia graminis.

3) Hifa septat multinukleus (hifa bersepta banyak inti), yaitu hifa dengan sel berinti banyak. Sekat membagi hifa menjadi ruangruang dengan inti lebih dari satu. Contohnya Nectria cinnabarina.

tipe hifa

2. Reproduksi Jamur                                                                                                                                         Perkembangbiakan jamur berlangsung secara generatif dan vegetatif.

a. Perkembangbiakan generatif dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Isogami, yaitu peleburan dua gamet yang sama bentuknya. isogami 2) Anisogami, yaitu peleburan dua gamet yang sama bentuknya tetapi berbeda ukuran. anisogami

3) Oogami, yaitu peleburan dua gamet yang berbeda bentuk dan ukurannya. Ovum yang dihasilkan dalam oogonium dibuahi oleh spermatozoid yang dibentuk dalam anteridium.

oogami

4) Gametangiogami, yaitu peleburan isi dua gametangium yang berbeda jenisnya dan menghasilkan zigospora.

gametangiogami

5) Somatogami, yaitu peleburan dua sel hifa yang tidak berdiferensiasi. Inti sel berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid yang selanjutnya akan dibentuk askospora.

somatogami

6) Spermatisasi, yaitu peleburan antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa), selanjutnya berkembang membentuk hifa baru (diploid) dan akan dihasilkan askospora

spermatisasi

b. Perkembangbiakan vegetatif berlangsung dengan cara-cara berikut.

1) Fragmentasi, yaitu dengan pemotongan bagian-bagian hifa. Tiap-tiap potongan akan tumbuh menjadi hifa baru. 2) Spora (sel-sel khusus), yaitu spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis (spora aseksual) yang terjadi di dalam sporangium, askus, atau basidium. Spora tumbuh menjadi sporangiofora (pendukung spora). Spora yang dapat bergerak karena berflagel disebut zoospora, sedangkan spora yang tidak dapat bergerak disebut aplanospora.

Dunia Fungi / jamur menjadi empat  divisi berikut.

a. Zygomycotina

b. Ascomycotina

c. Basidiomycotina

d. Deuteromycotina

A. Zygomycotina

 Ciri-Ciri Zygomycotina

a. Umumnya merupakan jamur darat, terdapat di permukaan ataupun di dalam tanah.

b. Ada yang bersifat saprofit (Mucor mucedo) dan ada yang parasit (Beauveria bassiana).

c. Hifanya tumbuh di tempat lembap dan menghasilkan sporangium (zigosporangium).

d. Hifa tidak bersekat atau bersifat soenositik, dinding sel tersusun atas zat kitin.

e. Mengambil bahan makanan dengan alat isap (haustoria), ada yang bersimbiosis dengan akar tanaman membentuk mikoriza.

f. Jamur Zygomycotina berkembang biak dengan dua cara yaitu secara seksual dan aseksual.    

1) Perkembangbiakan seksual

Zigot tumbuh menjadi sporangium yang disebut zigosporangium.Di dalam zigosporangium terjadi pembelahan meiosis        yang menghasilkan dua macam zigospora.    

2) Perkembangbiakan aseksual Sporangium yang terjadi secara aseksual tumbuh pada permukaan atas hifa,                        membentuk spora. Selanjutnya, spora pecah mengeluarkan miselium untuk membentuk individu baru.

g. Umumnya jamur ini mempunyai rizoid, tetapi ada yang tidak mempunyai rizoid, misalnya Mucor sp.

Miselium pada Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa

a. Stolon, yaitu hifa yang menghubungkan dua kumpulan sporangiofora.

b. Rizoid, yaitu hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.

c. Sporangiofora, yaitu hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globular di ujungnya.

Reproduksi dan Daur Hidup Jamur   Zygomycotina reproduksi seksual-aseksual rhizopus

Hifa (+) dan hifa (–) ada yang tumbuh pada satu talus (miselium) atau berlainan. Hifa (+) dan hifa (–) saling berdekatan, kemudian pada ujung hifa tumbuh bakal gametangium (progametangium). Gametangium berubah menjadi berisi banyak inti haploid (n). Gametangium pecah dan inti (+) bergabung dengan inti (–). Setelah itu, mengalami masa istirahat (dorman) dan di tempat yang cocok tumbuh membentuk sporangium yang didukung dengan sporangiofora. Di dalam sporangium, inti haploid membelah secara mitosis menjadi inti spora dan dinding sporangium yang telah masak akan robek, spora tersebar dan dihasilkan spora (+) dan spora (–). Akhirnya, spora tumbuh menjadi miselium baru.

Macam – macam jamur Zygomycotina dan peranannya bagi manusia

a. Rhizopus sp.

Jamur ini memiliki rizoid dan stolon. Perkembangbiakan Rhizopus sp. dapat terjadi secara seksual maupun aseksual. Jenis jamur ini ada yang berguna dalam proses pembuatan tempe

. rhizopus

b. Mucor sp.

Jamur ini banyak ditemukan pada kotoran ternak, roti, tanah serta buah dan sayuran yang telah busuk. Namun, di Cina ada jenis jamur ini yang berperan dalam proses fermentasi susu kedelai, misalnya Mucor hiemalis. Miseliumnya berkembang di dalam substrat yang biasanya berwarna kuning atau kelabu. Sporangium tumbuh pada ujung hifa yang muncul tegak dari substrat. Di dalam sporangium dihasilkan spora bulat, berdinding, dan berinti banyak. Antara sporangium dengan hifa pendukungnya (sporangiofora) dipisahkan oleh sekat yang menonjol ke sporangium yang disebut kolumela. Jika sporangium pecah, spora akan tersebar secara pasif. mucor mucedo

c. Pilobolus

Jamur ini hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya cahaya.

pilobolus 2

d. Beauveria bassiana

Jamur ini hidup sebagai parasit pada insekta yang menyerang larva serangga. Oleh sebab itu, jamur ini dapat digunakan untuk membasmi hama secara alami. Beauveria bassiana

Sumber : https://www.google.com/=beauveria+bassiana

B. Ascomycotina

Ciri-Ciri Ascomycotina jamur yang tergolong Ascomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Struktur tubuh ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang membentuk miselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria).

b. Memiliki hifa bersekat dan berinti banyak.

c. Cara hidupnya ada yang bersifat saprofit, misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman. Misalnya Meliala mangifera.

d. Sporanya tidak berflagela dan dibentuk di dalam askus.

Pembentukan sporanya melalui peristiwa berikut.

1) Kopulasi antara gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina (askogonium).

2) Plasmogami, yaitu bersatunya plasma kedua gametangium tersebut.

3) Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang berasal dari dua gametangium tersebut dan menghasilkan zigot.

4) Pembelahan reduksi dari zigot, dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen.

e. Perkembangbiakan generatifnya dengan askus.

f. Askus ada yang berkelompok membentuk badan buah (askokarp) dan ada yang sendiri-sendiri. Setiap badan buah (askokarp) menghasilkan 8 spora haploid

. reproduksi seksual pada ascomycotina

Reproduksi dan Daur Hidup Ascomycotina Perkembangbiakan Ascomycotina secara aseksual dan secara seksual.

a. Perkembangbiakan Aseksual (Vegetatif)

1) Pada jamur bersel banyak berlangsung dengan membentuk konidia atau konidiospora yang merupakan spora vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung hifa yang tegak, bersekat, dan berjumlah empat butir, misalnya Fusarium. Pada beberapa Fusarium ada juga yang membentuk klamidospora, yaitu spora yang berdinding tebal dan bentuk tidak beraturan.

2) Pada jamur bersel satu berlangsung dengan cara membentuk tunas (blastospora). Pada waktu masih muda, tunas menempel pada sel induk dan setelah dewasa, tunas melepaskan diri dari sel induk, misalnya pada Saccharomyces.

3) Pada beberapa jamur berlangsung dengan fragmentasi, yaitu dengan pemotongan cabang-cabang miselium yang kemudian tumbuh menjadi individu baru.

b. Perkembangbiakan Seksual (Generatif)

1) Pada jamur bersel satu (misalnya Saccharomyces) berlangsung dengan cara konjugasi dua gametangia yang menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot tumbuh menjadi askus (berbentuk kantong panjang berisi askospora). Di dalam askus terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan empat sel askospora haploid (n) yang merupakan spora generatif. 2) Pada jamur bersel banyak konidiospora atau askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang membentuk miselium dan ujung miselium vegetatif berubah fungsi membentuk askogonium (oogonium) dan ujung lain dari miselium yang sama atau berbeda membentuk anteridium. Askogonium membentuk tonjolan (trikogen) yang menghubungkan askogonium dan anteridium. Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium berpasangan dengan inti-inti anteridium. Askogonium yang memiliki pasangan inti membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan buah. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis menghasilkan 8 spora askus (askospora) yang haploid (n).

daur hidup ascomycotina

Daur hidup jamur Ascomycotina.

1. Hifa bercabang membentuk miselium dan ujung miselium vegetatif berubah membentuk askogonium(oogonium) dan di ujung lain dari miselium yang sama atau berbeda membentuk anteridium.

2. Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium berpasangan dengan inti – inti anteridium.

3. Askogonium yang memiliki pasangan inti membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan buah.

4. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis menghasilkan 8 spora askus (askospora) yang haploid (n).

5. Ketika masak, semua askospora di dalam askus menyebar keluar.

6. Akhirnya terbentuk kecambah askospora yang akan membentuk miselium baru yang haploid.

7. Ascomycotina juga dapat mengalami perkembangbiakan aseksual dengan membentuk konidia atau konidiospora yang merupakan spora vegetatif.

Jamur Ascomycotina dan Peranannya

a. Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale

Saccharomyces memiliki ciri berikut.

1) Bersel tunggal dan tidak memiliki badan buah.

2) Perkembangbiakannya secara vegetatif dilakukan dengan pembelahan dan pembentukan tunas yang disebut blastospora.

3) Pada kondisi optimum, sel khamir (yeast) dapat membentuk lebih dari 20 tunas.

4) Perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan pembentukan askus. Askus dan askospora diproduksi jika per kembangbiakan vegetatif tidak mungkin dilakukan.

5) Dapat melakukan peragian atau fermentasi pada kondisi anaerob yang dimanfaatkan dalam pembuatan tapai, kue, roti, dan anggur. Reaksi fermentasinya sebagai berikut. Karbohidrat → alkohol + CO2 + Energi, atau reaksi fermentasi

b. Erysiphe sp.

Jamur ini merupakan parasit pada tanaman dengan memunculkan tepung seperti bedak putih di permukaan daun.

Daur hidup jamur ini sebagai berikut.

a) Haustoria menembus dinding sel epidermis dan parenkim tumbuhan hospes.

b) Miseliumnya tumbuh pada permukaan daun, batang, atau bunga tanaman hospes membentuk askogonium.

c) Askogonium yang pecah akan mengeluarkan askospora berwarna putih seperti tepung.

d) Askospora terbawa angin dan menyebar, serta pada tempat yang cocok akan tumbuh menjadi individu baru. Pertumbuhan jamur Erysiphe sp. (lapuk bedak)

c. Penicillium vermiculatum

Sumber :https://www.google.com/search?q=Penicillium+vermiculatum

Jamur ini sangat berperan dalam industri farmasi karena menghasilkan antibiotik, yaitu penisilin. Ciri khas jamur ini, yaitu memiliki konidia berwarna hijau. Contohnya Talaromyces vermiculatus (Penicillium vermiculatum). Daur hidup Talaromyces vermiculatus (Penicillium vermiculatum)

d. Neurospora crassa

Sumber :http://www.fgsc.net/Neurospora/sectionB4.htm

Jamur ini tumbuh subur pada tongkol jagung dan memiliki konidia berwarna merah bata. Jamur ini sering dimanfaatkan dalam pembuatan oncom merah. Dahulu jamur ini digolongkan dalam Deuteromycotina dengan nama Monilia sitophila karena belum diketahui pembentukan spora seksualnya. Jamur ini dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes.

e. Ascobolus scatigenus

Jamur ini dapat ditemukan pada kayu, tanah, tetapi paling banyak terdapat dalam kotoran sapi. Askokarp atau badan buahnya berbentuk seperti mangkuk yang disebut apotesium. Apotesium ini ketika muda berwarna kuning kehijauan dan akan berubah warna menjadi cokelat gelap setelah tua.

f. Trichoderma

Sumber : https://www.google.com/search?q=Trichoderma

Jamur ini menghasilkan enzim selulase, yaitu enzim yang dapat menguraikan selulosa. Jamur ini dipelihara untuk dimanfaatkan enzim selulosanya dan dimurnikan. Enzim tersebut digunakan untuk menghancurkan selulosa yang terdapat pada dinding sel tumbuhan. Jika sel-sel diberi enzim selulase,dinding selnya hancur dan orang dapat mengambil isi sel yang ada  di dalamnya. Enzim tersebut sering digunakan untuk penelitian protoplasma. Selain itu, sisa-sisa kayu, kertas, gergajian, juga dapat diuraikan menjadi glukosa oleh enzim selulase tersebut.

C. Basidiomycotina

Ciri-Ciri Basidiomycotina

Jamur yang tergolong Basidiomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Sifat hidupnya heterotrof, ada yang saprofit misalnya Auricularia polytricha dan parasit misalnya Exobassidium vexans. b. Ukuran bervariasi, ada yang mikroskopis dan ada yang makroskopis serta selnya multiselular.

c. Hifanya bersekat dan hifa vegetatifnya mempunyai satu inti yang haploid.

d. Memiliki badan buah yang disebut basidiokarp, yaitu tempat terbentuknya basidium.

e. Pada umumnya badan buahnya berbentuk seperti payung yang terdiri atas bagian batang dan tudung, tetapi ada juga yang seperti lembaran-lembaran berlekuk.

f. Miseliumnya memasuki ujung atau seluruh substrat.

g. Reproduksi aseksual dengan membentuk spora vegetatif yaitu konidia.

h. Reproduksi seksual dengan membentuk spora generatif yaitu basidiospora.

i. Miseliumnya ada 3 jenis yaitu miselium primer, sekunder, dan tersier.

1) Miselium primer adalah miselium berinti satu yang haploid dari basidiospora.

2) Miselium sekunder adalah miselium berinti dua dan merupakan hasil konjugasi dua miselium primer yang kompatibel atau persatuan dua basidiospora.

3) Miselium tersier adalah miselium yang terdiri atas miselium sekunder yang telah terhimpun. Miselin ini mempunyai jaringan yang telah teratur pada pembentukan basidiokarp dan yang menghasilkan basidiospora.

Reproduksi dan Daur Hidup Basidiomycotina

Perkembangbiakan pada Basidiomycotina dilakukan secara seksual dan aseksual sebagai berikut.

a. Perkembangbiakan aseksual berlangsung dengan pembentukan spora vegetatif, yaitu konidia.

b. Perkembangbiakan seksual

diawali dengan pertumbuhan basidiospora menjadi benang hifa bersekat yang haploid (n). Setelah itu, benang hifa tumbuh menjadi miselium yang mengandung gamet berbeda (+ atau –), baik dari miselium yang sama atau berbeda. Miselium yang berlainan gamet saling mendekat, dinding selnya akan larut sehingga terjadi satu sel berinti dua (dikarion). Sel tersebut tumbuh menjadi hifa dan miselium dikarion. Miselium dikarion membentuk tubuh buah, ujung hifa dikarion di dalam tubuh buah berkembang membentuk basidium. Dua inti haploid (n) dalam basidium bersatu membentuk inti diploid (2n) dan akhirnya membentuk empat tonjolan pada ujung basidium yang disebut sterigma. Inti diploid (2n) membelah secara meiosis terbentuk empat inti yang haploid (n). Setelah itu, berpindah tempat ke ujungujung sterigma membentuk dua macam basidiospora (+ dan –).Basidiospora terlepas dari basidium dan tumbuh menjadi hifa haploid.

3. Aneka Jamur Basidiomycotina dan Peranannya

Basidiomycotina ada yang menguntungkan (saprofit) dan ada yang merugikan (parasit) bagi kehidupan. Beberapa jenis jamur Basidiomycotina yang menguntungkan sebagai berikut.

a. Jamur merang (Volvariella volvacea)

Jamur ini merupakan sumber protein dan terdapat pada tumpukan merang. Bentuk payungnya terdiri atas pileus (tudung) dan lamellae (bilah-bilah) serta memiliki basidium yang menghasilkan basidiospora. .

b. Jamur kuping (Auricularia polytricha)

Jamur ini bersifat saprofit pada kayu yang sudah mati. Tubuh buahnya enak dimakan, berwarna kecokelatan, dan bentuknya menyerupai daun telinga.

c. Amanita muscaria, hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun lalat muskarin.

Sumber : https://www.google.com/search?q=Amanita+muscaria

d. Jamur kampegnon (Amanita phalloides),

Banyak tumbuh pada kotoran ternak , mengandung racun muscarin yang menyebabkan halusinasi dan kematian.

Amanita phalloides 1.JPG

Sumber : wikipedia.org/wiki/Amanita_phalloides

e. Amanita caesaria, berwarna kuning oranye cemerlang dan enak dimakan.

Sumber : http://www.google.com/search?q=Amanita+caesarea,

f. Agaricus campestris, merupakan jamur yang enak dimakan.

g. Jamur kayu atau jamur tiram (Pleurotus),enak dimakan. Hidup baik pada medium atau substrat yang mengandung banyak lignin dan selulosa, misalnya serbuk gergaji.

h. Ganoderma lucidum, dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai penyakit karena mengandung germanium organik dan polisakarida i. Lentinus edodes, jamur ini selain enak dimakan ternyata mempunyai khasiat sebagai salah satu obat bagi penderita kanker. Lihat Gambar

Jamur lain yang dapat dimakan, yaitu  jamur kentarel (Cantharelus cibarius),jamur gajih (Oudemansiella canari) dan Lycoperdon sp.

D. Deuteromycotina

Ciri-Ciri Deuteromycotina

Jamur Deuteromycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Hidup secara saprofit dan parasit.

b. Hifa bersekat, dinding sel terbuat dari zat kitin.

c. Kebanyakan jenisnya telah berevolusi dari jamur kantong dengan hilangnya kemampuan berkembang biak secara seksual.

d. Jarang membentuk tubuh buah dan ukurannya mikroskopis.

e. Belum diketahui pembiakan generatifnya sehingga dinamakan Fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna.

f. Reproduksi vegetatif dengan membentuk blastospora (berbentuk tunas), arthrospora (pembentukan spora dengan benang hifa), dan konidia.

Aneka Jamur Deuteromycotinadan Peranannya

Ada beberapa anggota jamur Deuteromycotina yang menguntungkan antara lain sebagai berikut.

a. Aspergillus oryzae, berguna dalam pembuatan alkohol dan asam sitrat.

b. Aspergillus wentii, mampu memecah protein dan mengubah amilum maupun selulosa menjadi glukosa. Jamur ini digunakan dalam pembuatan kecap. 

c. Aspergillus niger menghasilkan enzim pektinase dan glukosa oksidase, berguna untuk menghilangkan oksigen pada sari buah.

Beberapa jenis jamur Deuteromycotina yang merugikan ini sebagai berikut.

a. Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin yang dapat menyebabkan kematian pada manusia dan ternak. 

b. Aspergillus fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru kronis pada unggas. 

c. Epidermophyton floocosum menyebabkan penyakit kaki atlet.

KINGDOM PLANTAE/DUNIA TUMBUHAN

KINGDOM PLANTAE  (DUNIA TUMBUHAN)

Di alam ini terdapat lebih dari 300.000 jenis tumbuh-tumbuhan.

Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot,multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi.

Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu

A. Tumbuhan Tidak Berpempuluh
Tumbuhan ini disebut tumbuhan tidak berpembuluh karena tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini tidak mempunyai saluran atau pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat makanan,air, garam, dan mineral ke seluruh bagian tubuh.
Tumbuhan yang termasuk dalam kelompok ini.adalah : Bryophyta (lumut)  dan Lichenes (lumut kerak)

Bryophyta (Lumut)

Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, kata bryum yang berarti lumut dan phyta artinya adalah tumbuhan. Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri:

a.Memiliki habitat di daerah yang lembap.                                                                                                              b.Tumbuhan lumut merupakan peralihan dari thallophyta ke cormophyta, karena tumbuhan lumut belum memiliki akar sejati.                                                                                                                                                                                 c.Akar pada tumbuhan lumut masih berupa rhizoid, selain itu tumbuhan ini belum memiliki berkas pembuluh angkut xylem dan floem,sehingga untuk mengangkut zat hara dan hasil fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada. d.Tumbuhan lumut memiliki klorofil atau zat hijau daun sehingga cara hidupnya fotoautotrof.                                           e.Tumbuhan lumut dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan spora haploid dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.                                                                         f.Dalam siklus hidupnya atau metagenesis tumbuhan lumut, akan didapati fase gametofit, yaitu tumbuhan lumut sendiri yang lebih dominan dari fase sporofit, yaitu sporogonium

. 2.Klasifikasi Bryophyta

Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

a. Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati)

Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati.

Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya,memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari. Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak astri.
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)

Contohnya adalah Marchantia polymorpha.

lumut hati

Kelas Anthoceropsida (Lumut Tanduk)

Anthocerotales (lumut tanduk) biasa hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup.Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)
ketika fase sporofit dan fase gametofit terjadi secara bergiliran. Susunan sporogonium lumut tanduk lebih rumit jika dibandingkan dengan lumut hati lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram dan tepi bertoreh.Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan sel mandul yang disebut kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora penghasil spora. Dalam
askespora, selain spora, juga dihasilkan sel mandul yang disebut elatera. Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya kapsul spora pada sporogonium lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian atas sampai pada bagian bawah

Contohnya adalah Anthoceros leavis.

lumut tanduk

c. Kelas Bryopsida (Lumut Sejati /lumut daun )

Lumut sejati juga disebut dengan lumut daun. Kurang lebih terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.

Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga paling banyak dikenal

Contoh Musci  adalah Andreaea petrophila, A. rupestris, Sphagnum fimbriatum, S. squarrosum, S. acutifolium, Polytrichum commune, Hypnodendron reinwardtii, Mniodendron divaricatum, Pogonatum cirrhatum, dan Georgia pellucida.

lumut daun

3.Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Lumut

Pada tumbuhan lumut, proses reproduksi baik secara seksual dan aseksual berlangsung melalui suatu proses yang disebut sebagai metagenesis. Dalam metagenesis, terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n).Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang sesuai, maka spora tadi akan tumbuh menjadi protonema. Protonema tadi akan segera tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Apabila terjadi fertilisasi antara spermatozoid dengan ovum maka akan terbentuk zigot, zigot tadi akan segera berkembang menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar serta tumbuh lagi menjadi protonema. Siklus akan berjalan seperti semula.

SIKLUS HIDUP LUMUT DAUN 

siklus hidup lumut daun

.

Peranan Tumbuhan Lumut dalam Kehidupan

Dalam kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki manfaat, di antaranya adalah: a.Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain. b.Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. c.Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati. d.Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas untuk industri tekstil.

B. Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan berpembuluh merupakan tumbuhan yang lebih sempurna daripada tumbuhan tidak berpembuluh karena telah memiliki akar, batang, dan daun. Selain itu, juga telah memiliki pembuluh yang merupakan jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut berupa dua pembuluh, yaitu pembuluh xilem dan pembuluh floem. Xilem berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah dan diangkut ke daun. Floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan hasil fotosintesis dan mengedarkannya ke seluruh tubuh tanaman.

Tumbuhan berpembuluh ini terdiri atas dua kelompok, yaitu
A. Tumbuhan paku (Pteridophyta) dan

B. Tumbuhan biji (Spermatophyta).
Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup                          (angiospermae).

A. Pterydophyta (Tumbuhan Paku)

Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang sebagian besar hidup di tempat-tempat yang lembap.

PAKU-PAKUAN

1.Ciri-ciri Pterydophyta

Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a.Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.

b.Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

c.Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.         d.Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.                                         e.Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.

f.Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.                                                       g.Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.                 h.Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.

Macam-macam daun pada tumbuhan paku adalah:

a.Berdasarkan ukurannya

1)Mikrofil Berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan folium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang kecil dan jaringan-jaringan di dalamnya belum terdiferensiasi secara jelas.

2)Makrofil Berasal dari kata makro yang artinya besar dan folium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang besar dan sudah terdiferensiasi.Di sini sudah bisa didapatkan jaringan epidermis serta daging daun yang terdiri atas jaringan spons dan jaringan bunga karang.

b.Berdasarkan fungsinya

1)Tropofil Merupakan daun yang hanya berguna untuk fotosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakantumbuhan paku.

2)Sporofil Merupakan jenis daun pada tumbuhan paku yang selain dapat digunakan untuk fotosintesis juga dapat menghasilkan spora.Spora tumbuhan paku terletak dalam sorus yang merupakan kumpulan dari kotak spora (sporangium).

Berdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal tumbuhan paku homospora, paku peralihan, dan paku heterospora.

a)Paku homospora Merupakan jenis paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau spora betina saja. Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat.

b)Paku peralihan Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina. Namun, spora-spora yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya adalah Equisetum debile.

c)Paku Heterospora Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina.Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau biasa disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang lebih besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella widenowii.

2.Klasifikasi Pterydophyta

Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu:

a.Psilophytinae/paku purba

Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang tidak berakar sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang sekarang masih ada tetapi hampir punah, yaitu Psilotum.

Contohnya adalah Psilotum nodum.

paku psilotum.

b.Equisetinae

memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus (kerucut).

Contohnya adalah Equisetum debile atau paku ekor kuda.

paku ekor kuda

c.Lycopodinae/lycopsida 

Lycopsida memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut). Batangnya seperti kawat.

Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat dan Marsilea crenata (semanggi).

paku semanggipaku kawat

Marsilea crenata (semanggi).                                                      paku kawat

d.Filicinae

Contohnya adalah paku pakis.

paku pakis

3.Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Paku

Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. siklus hidup paku

4.Manfaat Tumbuhan Paku Dalam kehidupan sehari-hari,

Tumbuhan paku juga berperan dalam kehidupan, antara lain:

a.Sebagai tanaman hias,

misalnya Adiantum cuneatum (suplir),Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium biforme (paku  simbar menjangan).

paku sarang burung paku tanduk rusa

Paku sarang burung                                  paku tanduk rusa

paku suplir

paku suplir

b.Sebagai tanaman obat,

misalnya rimpang dari Aspidium filixmas(Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.

c.Sebagai bingkai dalam karangan bunga.

d.Sebagai pupuk hijau.

\azolla pinata

Azolla pinata

e.Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi).

paku semanggi

Semanggi


B. Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji)

Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.

1.Ciri-ciri Spermathophyta

Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu ditemukannya suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji. Pada tumbuhan berbiji, juga sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut,yaitu xylem dan floem.

2.Klasifikasi Spermathophyta Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:

a.Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang,karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun kebanyakan kaku dan sempit,ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik.

Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi:

1)Coniferales

Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut. Bakal buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan yang mengandung serbuk sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria,

pinus

2)Ginkgoales

Sama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah dua. Strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya adalah Ginkgo biloba.

Ginkgo biloba

3)Cycadales

Batang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang,memiliki daun majemuk seperti daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang.Morfologi tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palem- paleman. Contoh yang masih ada sampai sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas rumphi).

  1. pakis haji

Anggota dari ordo Cycadales adalah berumah dua, di mana strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan.

4)Gnetales

Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembangbiakannya juga ditemukan adanya bunga jantan dan bunga betina. mlinjo

melinjo (Gnetum gnemon)

b.Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-macam bunga:

1)Bunga lengkap

Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.

2)Bunga tidak lengkap

Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga.Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.

3)Bunga sempurna

Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.

4)Bunga tidak sempurna

Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.

Klasifikasi Angiospermae

berdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:

1)Monokotil

Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagian- bagian bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga.Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak teratur. Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:

a)Liliaceae,  (suku bawang-bawangan )

contohnya kembang sungsang., lidah buaya, bawang putih, bawang merah, lilia gereja, bunga tulip liliaceae 1

b)Poaceae atau Graminae,(Suku rumput-rumputan )

contohnya padi, alang-alang, dan jagung.tebu, gelagah, gandum poaceae 2

c)Zingiberaceae (suku jahe-jahean )

contohnya jahe, lengkuas, dan kencur., lempuyang, kunyit,  temulawak

Zingiberaceae

d)Musaceae,(Suku pisang-pisangan)

contohnya pisang., pisang manila, pisang kipas

Musaceae

e)Orchidaceae,(suku anggrek-anggrekan)

contohnya anggrek.bulan, anggrek panda, anggrek pensil, anggrek larat, anggrek tanah anggrek 2

f)Arecaceae

contohnya kelapa, palem.lontar, kelapa sawit, pinang, aren, pinang merah

Famili Falmae

g) Cyperaceae

Contoh : Rumput teki, Mendong

cyperaceae

h) Dioscoreaceae

Contoh : Gadung, ubi, gembili

ubi

i)Amaryllidaceae

Contoh : nenas seberang,  sedap malam,  bakung,  bunga lili Nenas seberang

J) Pandanaceae

Contoh : Pandan  wangi, pandan duri pandan

k) Araceae

Contoh : keladi (talas), Kuping gajah,  keladi berwarna, kayu apu

keladi

l) Bromeliaceae(suku nanas-nanasan)

Contoh  : nenas, bromelia

nenas

 j)  Cannaceae

Contoh  : bunga tasbih, ganyong bunga tasbih

2)Dikotil

Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang,tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar atau melebar,dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. Bagian mahkota bunga  berjumlah kelipatan 2, 4, dan 5 .Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:

a. Piperaceae

Contoh : lada, sirih

Piperaceae

b. Moraceae

contohnya kluwih, nangka, karet, beringin kluwih moraceae

c)Euphorbiaceae (suku getah-getahan )

Contoh :  puring , jarak wulung, jarak pagar, ketela pohon, yodium/ jarak cina, kastuba (kayu merah)

puring

yodium

d)Papilionaceae(suku kacang-kacangan )

contohnya kacang tanah, kacang hijau, kacang buncis, kacang kedelai,kacang panjang , petai cina, kacang kapri, petai

kacang

e)Labiatae,

contohnya :.Jawer kotok, Kentang hitam, kemangi,  iler, kumis kucing, nilam

labiatae 1

labiatae 2

f)Convolvulaceae,

contohnya :  kerangkungan, kangkung., ubi jalar,  bunga tali

convolvulaceae 1

convolvulaceae 2

g)Solanaceae (Suku terung-terungan )

Bunga berbentuk bintang atau terompet, memiliki buah buni atau buah kotak  dan lapisan dalam berair atau berdaging

contohnya : kecubung,  tomat,  tembakau,  kecubung

Solanaceae 1

solanaceae 2

                                                                                                                              

 h)Rubiaceae,

contohnya : gambir, nusa indah, , kaca piring, mengkudu, kina, kopi,

rubiaceae 1

rubiaceae 2

rubiaceae 3

i)Myrtaceae (suku kapas-kapasan )

contohnya : jambu biji, jambu air, jambu bol,  cengkeh.

Myrtaceae 1

Myrtaceae 2

j)Rutaceae,

contohnya : kemuning,  jeruk. nipis, jeruk bali

Rutaceai 1

k)Malvaceae Contoh  : kembang sepatu, waru, rosela, kapas malvaceae

l) Annonaceae

Contoh : sirsak, srikaya, buah nona, kenanga sirsak

m)Mimosaceae,

contohnya putri malu., petai cina, jengkol, petai

Mimosaceae 1

Mimosaceae 2

n)Caesalpiniaceae,

contohnya asam. jawa, kembang merak

Caesalpiniceae

o) Cucurbitaceae

Contoh : Labu, mentimun, semangka, bligo /kundur

Cucurbitaceae 1

cucurbitaceae 2

p) Compositae

Memiliki bunga majemuk  yaitu bunga tepi dan bunga tabung

Contoh : bunga matahari, dahlia, beluntas, urang aring,

Compositae 1

compositae 2

Referensi :

Diah aryulina dkk ,biologi-sma-dan-ma-untuk-kelas-x-jilid-1, esis

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji

http://biologimediacentre.com/reproduksi-vegetatif-pada-tumbuhan

Wikipedia bahasa Indonesia

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas. Semua makhluk hidup melakukan proses ini, demikian juga manusia. Ketika bernapas,kita menghirup oksigen (O2) dan mengembuskan karbon dioksida (CO2).Mengapa kita harus menghirup oksigen? Setiap sel penyusun tubuhmembutuhkan oksigen. Tanpa oksigen, sel-sel penyusun tubuh manusia terutama sel-sel otak akan rusak hanya dalam beberapa menit.Oksigen digunakan untuk pembakaran zat-zat makanan (protein,lemak, dan karbohidrat) dalam sel-sel tubuh. Pembakaran itu menghasilkan energi serta karbon dioksida. Energi inilah yang digunakan manusia untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

sistem pernapasan 2

Organ-Organ Pernapasan Manusia

a.Hidung
Hidung terdiri dari bagian lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Rongga hidung memiliki rambut, banyak kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput mukosa. Selain sebagai alat pernapasan, hidung berfungsi juga sebagai indra pembau.Di dalam rongga hidung, udara disaring oleh rambut-rambut
kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu,melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, maupun menyelidiki adanya bau. Pada pangkal rongga mulut yang berhubungan dengan rongga hidung terdapat suatu katup yang disebut anak tekak. Saat menelan makanan anak tekak ini akan terangkat ke atas menutup rongga hidung sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam rongga hidung

b.Faring
Faring adalah persilangan jalan masuk udara dan makanan.Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut ke
kerongkongan dengan hidung ke tenggorokan.
c.Laring
Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, epiglotis melipat ke bawah menutupi laring sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam laring. Sementara itu, ketika bernapas epiglotis akan membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara atau lebih dikenal dengan pita suara.

d.Trakea
Trakea (batang tenggorokan) merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 9 cm. Trakea tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian belakangnya tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka.

Cincin-cincin tulang rawan diikat bersama oleh jaringan fibrosa, selain itu juga terdapat beberapa jaringan otot. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium bersilia. Silia-silia ini bergerak ke atas ke arah laring sehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang ikut masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan. Di paru-paru trakea ini bercabang dua membentuk bronkus.

struktur trakea

e.Bronkus
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kanan dan
yang satu lagi menuju paru-paru kiri. Tempat percabangan ini disebut bifurkase. Bronkus mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus yang ke kiri lebih panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar daripada yang ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus.

f.Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan akhirnya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia. Setiap bronkiolus terminal (terakhir), bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang disebut alveolus.
g.Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis tunggal sel epitelium pipih dan disinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO dari sel-sel darah ke udara.

struktur kantung alveolus

.h.Paru-paru
Paru-paru ada dua dan merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terletak dalam rongga dada. Terletak di sebelah kanan dan kiri serta ditengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaringan paru-paru mempunyai sifat elastik, berpori, dan seperti spon. Apabila diletakkan di dalam air, paru-paru akan mengapung karena mengandung udara di dalamnya.
Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus.Setiap lobus tersusun atas lobula. Paru-paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura. Di antara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya sehingga mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas. Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu saling erat bersentuhan. Namun, dalam keadaan tidak normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu danruang di antaranya menjadi jelas.Tekanan pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil daripada tekanan udara luar (± 3–4 mmHg). Di bagian dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus, dan jumlahnya lebih kurang 300 juta buah. Dengan adanya alveolus, luas permukaan paru-paru
diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh.

Pada manusia, organ pernapasan utamanya adalah paru-paru (pulmo) dan dibantu oleh alat-alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh adalah::

rongga hidung → faring (rongga tekak) → laring → trakea (batang tenggorok) → bronkus → alveolus → sel-sel tubuh

Mekanisme Pernapasan

bernapas adalah proses pengambilan udara pernapasan dari luar untuk dibawa masuk ke dalam paru-paru dan proses pengeluaran gas sisa ke udara bebas. Pada waktu bernapas, berlangsung kegiatan inspirasi, yaitu pemasukan gas O2 dari
udara atmosfer ke paru-paru, serta kegiatan ekspirasi yaitu pengeluaran gas CO2 dan uap air dari paru-paru ke luar tubuh. Setiap menit kita melakukan inspirasi maupun ekspirasi sebanyak 15 sampai 18 kali.
Aliran udara dari udara bebas ke paru-paru dan sebaliknya, ditentukan oleh perubahan tekanan udara dalam rongga paru-paru,rongga dada, dan rongga perut. Perubahan tekanan disebabkan oleh terjadinya perubahan volume setiap ruangan. Perubahan volume setiap ruangan ini diatur oleh otot-otot pernapasan yaitu otot antartulang rusuk, otot diafragma, dan otot dinding perut.
Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.

a. Pernapasan Dada
Pada pernapasan dada, otot yang berperan aktif adalah otot antartulang rusuk (interkostal). Otot ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot antartulang rusuk luar (interkostal eksternal) yang berperan mengangkat tulang-tulang rusuk, dan otot antartulang rusuk dalam (interkostal internal) yang berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.

Bila otot antartulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat hingga volume rongga dada bertambah besar. Hal ini menyebabkan tekanan udara rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara rongga paru-paru, sehingga mendorong paru-paru mengembang dan mengubah tekanannya menjadi lebih kecil daripada tekanan udara bebas. Dari semua proses ini, selanjutnya akan terjadi aliran udara dari luar ke dalam rongga paru-paru melalui rongga hidung, batang tenggorokan, bronkus, dan alveolus. Proses ini disebut inspirasi.

Bila otot antartulang rusuk dalam berkontraksi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula sehingga mendesak dinding paru-paru. Akibatnya, rongga paru-paru mengecil dan menyebabkan tekanan udara di dalamnya meningkat. Hal ini menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar. Proses ini disebut ekspirasi.

Image

b. Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal ini menyebabkan volume rongga dada bertambah besar, sehingga tekanan udara di dalamnya mengecil. Penurunan tekanan udara akan diikuti mengembangnya paru-paru. Hal ini menyebabkan terjadinya aliran udara ke dalam paru-paru (inspirasi).Bila otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi,isi rongga perut akan terdesak ke arah diafragma, sehingga posisi diafragma akan cekung ke arah rongga dada. Hal ini menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga menyebabkan isi rongga paru-paru terdorong ke luar dan terjadilah ekspirasi.

Frekuensi Pernapasan

Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan aktivitas saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbon dioksida (CO2). Pada umumnya, manusia mampu bernapas antara 15–18 kali setiap menitnya. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
a. Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga memiliki frekuensi napas lebih banyak karena kontraksi otot-otot dada dan diafragma tidak sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.

b. Jenis kelamin
Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru lebih kecil dari laki-laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.
c. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi
pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan
proses metabolisme tubuh.

d. Posisi tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi
sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat.
Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.
e. Kegiatan tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi, dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh karena itu, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Untuk menjalankan ini semua, tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasannya.
 Volume Udara Pernapasan
Secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam, sebagai berikut.
a. Volume tidal (tidal volume), yaitu volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.
b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara komplementer, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkansecara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.
c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer, yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa,yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.
d. Volume sisa/residu (residual volume), yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau 1.000 mL.
e. Kapasitas vital (vital capacity), yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan
inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi, kapasitas vital
adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi.
f. Volume total paru-paru (total lung volume), yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal
mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau 4.500 mL. Jadi, volume total paru-paru adalah jumlah dari
volume sisa + kapasitas vital.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Organ-Organ Pencernaan

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan       yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan diawali sejak masuknya makanan di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makananhasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1.Ingesti: pemasukan makanan dalam tubuh.
2.Mastikasi: proses mengunyah makanan.
3.Deglutisi: proses menelan makanan.
4.Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
5.Absorpsi: proses penyerapan.
6.Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh.

Dalam melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.

pencernaan 2


1.Mulut

MULUT

Makanan pertama kali  masuk ke dalam tubuh mealui mulut. Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi.         Di dalam mulut terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula salivales).

a.Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.Hal ini guna membantu memudahkan enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan,
mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah8 buah, berfungsi mengunyah makanan.

Ketika usia anak berkisar antara 6 tahun hingga 14 tahun, gigi mulai tanggal dan kemudian digantikan oleh gigi tetap (permanen). Gigi permanen berjumlah 32 buah, yang berarti ada penambahan geraham besar yang berjumlah 12 buah

RUMUS GIGI

Setiap gigi tertanam dalam rahang dan dilindungi oleh gusi.

Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut.
1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.
Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-bagiannya sebagai berikut.                                                                   1) Email (glazur/enamel) merupakan bagian terluar gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh, mengandung 97%        kalsium dan 3% bahan organik.                                                                                                                                          2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email, tersusun atas zat dentin.                                                               3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.             4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang.

STRUKTUR GIGI

b.Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir (mukosa) dan reseptor pengecap atau perasa.

lidah 2

c.Kelenjar Ludah

Di dalam mulut terdapat tiga pasang kelenjar ludah, yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis atau glandula submandibularis.
Untuk mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut, amati gambar berikut.

kelenjar ludah

Keterangan:
1)Glandula parotis merupakan kelenjar ludah di dekat telinga, menyekresikan ludah yang mengandung enzim ptialin amilase).
2)Glandula submaksilaris merupakan kelenjar ludah di bawah rahang atas, menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
3)Glandula submandibularis merupakan kelenjar ludah di bawah lidah,menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.

Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.

2.Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm), yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung.  Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan.Cairan ini berfungsi untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan
menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari kerongkongan lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan.Gerak peristaltik ini disebabkan adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar. Untuk mengetahui proses gerak bolus di dalam Kerongkongan,menuju lambung dapat diamati pada gambar berikut.

kerongkongan

kerongkongan 2

Proses gerak bolus secara peristaltik dari kerongkongan menuju lambung

3 Lambung 

lambung

Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung ini terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.

a.Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
b.Bagian tengah disebut fundus, merupakanbagian badan atau tengah lambung.
c.Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.

Pada perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk.Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi bubur (chyme).                                                                           Peremasan seperti ini dikenal sebagai proses pencernaan secara mekanis. Pencernaan ini disebabkan oleh otot-otot dinding lambung. Dinding lambung terdiri atas otot polos yang berbentuk memanjang,melingkar, dan serong.

Sementara itu pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar buntu yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera.
Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung bermacam-macam zat kimia,yang sebagian besar terdiri atas air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung, dan enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.

FUNGSI HCl atau asam lambung

a.Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b.Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c.Mengubah kelarutan garam mineral.
d.Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.
e.Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f.Merangsang sekresi getah usus.

Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein/protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.Selanjutnya chyme (kim) akan masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini berkontraksi,maka chyme (kim) didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

4.Usus Halus

Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan.

usus halus 2

Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a.duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
b.jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
c.ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.

Setelah chyme masuk ke usus halus, chyme mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-molekul protein dicernakan menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicernakan menjadi molekul gliserol dan asam lemak.Berbagai macam perubahan kimia banyak terjadi di dalam usus
halus dan pada saluran pencernaan lain. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini.Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan chyme di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.

Organ- organ penghasil getah yang  membantu pencernaan makanan

organ penghasil getah pencernaan

a.Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air,dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan.

1)Air, berguna sebagai pelarut utama.
2)Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
3)Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh yang beratnya ± 2 kg. Hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah, penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak,membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan,lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida dalam chyme,menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.

b.Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-pulau Langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran
pankreas masuk ke usus halus.

Dalam pankreas terdapat tigamacam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam  Pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein dan amilase membantu dalam pemecahan pati.

c.Getah Usus
Dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1)Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2)Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
3)Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4)Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan polipeptida menjadi asam amino.

5. Usus besar(kolon)

Usus besar/kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transvertum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue dan intestinum crassum terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.

kolon 1

Di dalam usus besar ini zat-zat sisa didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar melalui proses defekasi melewati anus.

Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua pencernaan telah selesai dengan sempurna.

MACAM-MACAM ZAT MAKANAN DAN FUNGSINYA

Zat makanan disebut juga biomolekul karena merupakan senyawa atau molekul kimia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dengan baik (bio = hidup; molekul = senyawa). Zat makanan tersebut dapat dikelompokkan menurut jumlah yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan makro,yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, antara lain berupa karbohidrat, protein, lemak, dan air. Zat makanan mikro,
yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, antara lain berupa vitamin dan mineral.

Karbohidrat (Hidrat Arang)

karbohidat

Saat lapar, tubuh terasa lemah dan tidak bertenaga sehingga menghambat aktivitas. Jangan biarkan rasa lapar berlarut-larut,segeralah makan agar tubuh kembali bertenaga. Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan penghasil tenaga.

FUNGSI KARBOHIDRAT

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
a. Sumber energi utama dan tidak dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ, yaitu otak,          lensa mata, dan sel saraf.
b.Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
c.Membantu proses penyerapan kalsium.
d.Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
e.Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen        asam nukleat (DNA, RNA).

Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

a.Monosakarida (Gula Sederhana)

Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida sudah tidak dapat
diuraikan lagi menjadi senyawa gula yang lebih sederhana. Penamaan monosakarida tergantung dari jumlah atom C
penyusunnya. Jumlah atom C terendah yang masih termasuk dalam karbohidrat adalah 3 disebut triosa, tetrosa memiliki 4 atom C,pentosa memiliki 5 atom C (ribosa dan deoksiribosa), dan heksosadengan 6 atom C (glukosa, fruktosa, manosa, dan galaktosa). Padaumumnya monosakarida mempunyai rasa manis dan mudah larut dalam air.
Di antara monosakarida tersebut fruktosa dan glukosa merupakan monosakarida paling penting dalam tubuh. Fruktosa dan glukosa jumlah atom C dengan jumlah sama yaitu 6 buah. Namun, fruktosa mempunyai rasa lebih manis dibanding glukosa. Fruktosa ini banyak terkandung di dalam madu lebah.Glukosa banyak terdapat di dalam buah-buahan. Dalam keadaan normal, darah kita mengandung 70–100 mg glukosa per 100 ml darah.Jika kadarnya lebih tinggi dinamakan hiperglikemia. Sebaliknya,apabila kadar glukosa lebih rendah dinamakan hipoglikemia.
Galaktosa merupakan jenis monosakarida yang jarang terdapat bebas di alam. Umumnya senyawa ini berikatan dengan glukosa dan membentuk laktosa. Galaktosa mempunyai rasa kurang manisdan kurang larut dalam air.

b.Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan antara proses hidrolisis oligosakarida dan polisakarida. Beberapa contoh disakarida seperti berikut.
1) Maltosa
Maltosa termasuk gula pereduksi dan dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji gandum yang sedang berkecambah.
Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.

2) Sukrosa (gula tebu)
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorghum, nanas,dan wortel. Hidrolisis dengan enzim sukrase menghasilkan
glukosa dan fruktosa.

3) Laktosa (gula susu)
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau enzim
laktase, dihasilkan glukosa dan galaktosa. Laktosa (gula susu) merupakan gula pereduksi.

c.Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul monosakarida lebih dari 2, yaitu trisakarida yang terdiri dari tiga
molekul monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah rafinosa yang terdiri atas tiga molekul monosakarida yang berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya, atom karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada fruktosa.

d.Polisakarida
Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya amilum,glikogen, dan selulosa.
1) Pati (amilum)
Pati merupakan makanan cadangan pada biji, akar, batang,dan umbi. Amilum terdiri dari dua macam polisakarida, yaitu
amilosa dan amilopektin.Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan pankreas.
2) Glikogen
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan dalam otot dan hati Vertebrata. Glikogen
sering dinamakan pati hewan (animal starch) karena berfungsi cadangan makanan.
3) Selulosa
Selulosa merupakan bagian pokok dinding sel tumbuhan.Selulosa tidak dapat dicerna oleh alat-alat pencernaan mamalia,
kecuali hewan Ruminansia.

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat akan menimbulkan rasa kenyang dan menghasilkan tenaga untuk beraktivitas.Setiap 1 gram karbohidrat akan dioksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi 4,2 kalori. Konsumsi karbohidrat yang berlebihan akan diubah oleh hati menjadi glikogen dan lemak. Lemak inilah yang kemudian disimpan dalam tubuh sehingga mengakibatkan kegemukan atau obesitas.

2.Protein

sumber protein

Protein merupakan unsur penting dalam tubuh karena sebagai komponen utama pembentukan enzim yang berfungsi sebagai biokatalis.Protein juga merupakan komponen penyusun tubuh, seperti kuku dan rambut.

Fungsi  protein
a.Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh.
b.Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori.
c.Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya.
d.Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Pada dasarnya protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang mengandung belerang (S) atau fosfor (P). Unsur-unsur ini tersusun dalam struktur dasar penyusun protein. Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan makanan.

Berdasarkan asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

a.Protein hewani,

berasal dari hewan. Umumnya mengandung protein yang lengkap, terdapat pada ikan, daging, susu, telur, larva serangga, lebah, belalang, laron, kepompong, dan lain-lain.

b.Protein nabati,

berasal dari tumbuh-tumbuhan. Protein nabati terdapat pada kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian. Pada umumnya protein nabati mengandung protein yang tidak lengkap, kecuali pada kacang-kacangan yaitu kedelai.

Secara umum, protein merupakan senyawa yang kurang stabil mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik. Dengan cara hidrolisis menggunakan asam atau enzim, protein akan menghasilkan asam amino.

Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino yang berjumlah 20 tadi dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan pada kemampuan tubuh dalam mensintesisnya.
Asam amino yang diperlukan tubuh dan tubuh tidak dapat memproduksinya disebut asam amino esensial. Asam amino ini diperoleh dari makanan. Sementara itu, asam amino yang dapat disintesis tubuh disebut asam amino nonesensial.

Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga bila kelebihan akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat menghasilkan energi 4,2 kalori.
Kelebihan protein dalam tubuh dapat mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.Kekurangan protein pun tidak baik bagi tubuh. Gangguan kekurangan protein biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut dinamakan busung lapar atau Hunger Oedema (HO).

Ada dua bentuk busung, yaitu kwashiorkor dan marasmus.

Perhatikan gangguan pertumbuhan yang terjadi pada penderita kwashiorkor dan marasmus pada gambar

marasmuskwasiokur

3.Lemak (Lipid)

lemak 3

lemak 2

Lemak merupakan penghasil energi terbesar. Dalam setiap 1 gram lemak yang dioksidasi akan menghasilkan ± 9,3 kalori.

Fungsi lemak  adalah

1. sebagai pelarut vitamin (A, D, E, dan K),
2. pelindung alat-alat tubuh,                                                                                                                                                       3. penahan rasa lapar karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan sebagai penyedap makanan.

Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadangkala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Tidak seperti karbohidrat dan protein, lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.

Lemak merupakan makromolekul. Jika dipecah (dihidrolisis), lemak akan menghasilkan 3 molekul asam lemak dan 1 molekul gliserol sehingga lemak juga dikenal sebagai trigliserida (3 asam lemak dan 1 gliserol).
Bentuk inilah yang diserap jonjot usus dan mengalami proses metabolisme. Satu molekul gliserol, selain mengikat 3 asam lemak juga dapat mengikat satu atau dua molekul asam lemak masing-masing disebut dengan monogliserida dan digliserida. Namun, pada lemak gliserol mengikat 3 asam lemak.
Asam lemak juga dapat dibedakan berdasarkan ikatan atom C penyusunnya. Berdasarkan ikatan atom C pada asam lemaknya, terdapat asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
a. Asam lemak jenuh,

jika ikatan yang terjadi pada gugus asam lemak berupa ikatan tunggal (C–C). Asam lemak ini sering ditemukan pada
lemak yang dihasilkan hewan. Lemak ini biasanya berwujud padat. Beberapa sumber lemak hewani dapat diperoleh dari daging, susu,keju, mentega, dan minyak ikan.

b. Asam lemak tak jenuh,

jika ikatan yang terjadi pada gugus asam lemak terdapat ikatan rangkap dua (C = C) atau tiga (C ≡ C). Lemak ini biasanya terdapat pada tumbuhan. Dalam suhu kamar biasanya berwujud cair sehingga sering disebut minyak. Minyak dengan ikatanrangkap jauh lebih bagus untuk kesehatan.

Contoh sumber lemak dari tumbuhan (lemak nabati), antara lain kelapa, kemiri, kacangkacangan, zaitun, dan avokad.

4.Vitamin

vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan energi dan berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh. Bahan makanan yang merupakan sumber utama vitamin, antara lain buah-buahn. Salah satu vitamin yangterdapat dalam buah-buahan adalah vitamin C.

Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi 2, yaitu

Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan larut dalam air (vitamin B dan C).                                             walaupun sedikit tubuh kita membutuhkan vitamin. Secara umum vitamin berfungsi sebagai pengatur proses-proses kimia dalam tubuh.

5.Mineral

mineral

Seperti halnya vitamin, tubuh kita memerlukan sejumlah kecil mineral. Mineral yang diperlukan tubuh dalam bentuk garam atau unsur. Garam mineral mudah larut dan mudah diserap tubuh tanpa proses pencernaan. Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.

a.Makroelemen adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).

b.Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molebdenum (Mo), dan selenium (Se).

Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan.

S

Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuhan memiliki ciri-ciri seperti makhluk hidup yang lain, di antaranya membutuhkan makanan dan peka terhadap rangsangan.Rangsangan yang berasal dari lingkungan seperti cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pernahkah Anda menanam beberapa biji tanaman dan melakukan pengamatan terhadap pertumbuhannya? Apakah biji yang Anda rawat itu tumbuh dengan baik? Mengapa biji itu dapat berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman, yang semula berukuran kecil dan selanjutnya semakin membesar?

Pertumbuhan : adalah Peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang terjadi   berupa pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi, dan sebagainya). Pertumbuhan bersifat irreversibel.Pertumbuhan dapat terjadi karena adanya jaringan merismatis. Besarnya pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kualitatif.

Untuk melakukan pengukuran perubahan panjang atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris, jangka sorong, atau dengan auksanometer

auksanometer

Perkembangan : Proses menuju tercapainya kedewasaan pada masing-masing individu .Perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dalam ukuran (jumlah, volume, dan massa). Tumbuhan dikatakan dewasa apabila siap untuk melakukan fertilisas

Tahap –Tahap  Pertumbuhan

1.Tahap Pembelahan Sel (Proliferasi) :     yaitu pertambahan jumlah sel

Contoh : dari zigot (satu sel)  akan membelah menjadi dua sel ,4 sel, 8 sel, dst

2.Tahap pembesaran sel : yaitu pertambahan volume sel dan sel hasil pembelahan akan tumbuh seperti sel induknya

3.Tahap diferensiansi dan spesialisasi sel yaitu sel-sel hasil pembelahan akan berdiferensiasi (pemisahan ) untuk membentuk jaringan –jaringan atau organ- organ  tertentu dari organisme yang disebut spesialisasi

Grafik Pertumbuhan

Pengukuran pertumbuhan akan menghasilkan grafik berbentuk huruf S yang dikenal grafik sigmoid.

Berdasarkan grafik ini, pertumbuhan dapat dibedakan menjadi empat fase yaitu :

grafik

a. fase awal (pertumbuhan secara lamban),

b. fase log (pertumbuhan mencapai  maksimum),

c. fase perlambatan (pertumbuhan menjadi  lambat), dan

d. fase stasioner (pertumbuhan terhenti).

Pada fase log terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan diikuti penurunan kecepatan pertumbuhan.

PERKECAMBAHAN
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam biji

Struktur biji:

struktur biji monokotil dan dikotil
1) Embrio, zigot yang telah berkembang dan siap berkecambah.
2) Endosperm, cadangan makanan utama biji monokotil (berendosperm).
3) Kotiledon, cadangan makanan utama biji dikotil (tak berendosperm).
4) Aleuron (lapisan luar endosperm)
5) Testa (kulit biji)
6) Radikula (akar lembaga)
7) Kaulikulus (batang lembaga)
a. Hipokotil, sumbu embrio yang berada di bawah tempat munculnya kotiledon.
b. Epikotil, sumbu embrio yang berada di atas tempat munculnya kotiledon.
8) Plumula (daun lembaga)

Perkecambahan biji

Perkecambahan biji , Radikula, akar,embrio, pertama kali muncul dari biji.Kemudian tunas akan memecah permukaan tanah melalui salah satu mekanisme berikut :

Proses perkecambahan:

mobilisasi

Mobilisasi  zat-zat makanan selama perkecambahan biji

Setelah  biji mengimbibisi air, embrio membebaskan hormon giberelin (GA) sebagai sinyal kepada aleuron yaitu lapisan tipis bagian luar endosperm. Aleuron merespon dengan cara mensintesis dan mensekresikan enzim pencernaan yang menghidrolisis makanan yang tersimpan dalam endosperm yang menhasilkan molekul kecil yang larut dalam air mis : ά amilase enzim yang menghidrolisis pati. Gula dan zat makanan diserap dari endosperm oleh kotiledon dikonsumsi dan dihabiskan selama pertumbuhan embrio menjadi sebuah bibit atau benih

a.Pada buncis , pelurusan suatu kait pada hipokotil akan menarik tunas dan kotiledon dari tanah

b.Pada polong, kait berada di  atas kotiledon pada epikotil dan kotiledon tetap berada dalam tanah.

c.Pada jagung dan rumput-rumputan , tunas tumbuh ke atas dan lurus melalui saluran koleoptil

Proses perkecambahan ada  2 macam :

tipe perkecambahan

1.Perkecambahan epigeal : kotiledonnya terangkat kepermukaan tanah mengikuti pertumbuhan batang dan daun

Contoh : kacang tanah, kacang hijau

2. .Perkecambahan Hipogeal : kotiledonnya tetap berada

di bawah permukaan tanah pada saat pembentukan dan daun

     Contoh  : jagung dan kelapa

 

 

 

PERTUMBUHAN
Jaringan meristem adalah jaringan embrionik tumbuhan yang belum terspesialisasi dan aktif membelah.
Pertumbuhan tumbuhan oleh jaringan meristem apikal dijelaskan teori titik tumbuh.
1) Teori Histogen (Hanstein, 1868)
Titik tumbuh tersusun atas lapisan sel yang disebut histogen yang terdiri dari:
teori histogen

2) Teori Tunika-Korpus (Schmidt, 1924)
Titik tumbuh terdiri atas zona tunika (luar) dan korpus (pusat).

tunika

Pola-pola Pertumbuhan

Pertumbuhan  Primer

Pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal Terjadi proses  pembelahan  dan diferensiasi sel yang mengakibatkan akar dan batang tumbuh memanjang.Terdapat pada ujung batang dan ujung akar

Pertumbuhan Skunder

Terjadi akibat aktivitas pembelahan  mitosis pada jaringan meristem skunder (Lateral) sehingga diameter batang  adan akar  bertambah besar

Ada 2 macam  meristem lateral :

-Kambium Vaskuler

-Kambium gabus

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perekembangan Tumbuhan

 a. Hormon (Faktor Interseluler)

Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon di antaranya auksin, giberelin,

gas etilen, sitokinin, dan asam absisat.

Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi  eksternal.

b. Lingkungan (Faktor Eksternal)

Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat besar. Meliputi suhu udara, cahaya, kelembapan udara, serta ketersediaan air tanah dan mineral.

c. Gen ( Faktor Intraseluler)

Gen adalah faktor menurun atau sifat yang di dapat dari induknya

misalnya : tinggi dan ukuran batang, bentuk dan ukuran daun, rasa, ukuran buah