KINGDOM PLANTAE/DUNIA TUMBUHAN

KINGDOM PLANTAE  (DUNIA TUMBUHAN)

Di alam ini terdapat lebih dari 300.000 jenis tumbuh-tumbuhan.

Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot,multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber utama oksigen bagi atmosfer bumi.

Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu

A. Tumbuhan Tidak Berpempuluh
Tumbuhan ini disebut tumbuhan tidak berpembuluh karena tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini tidak mempunyai saluran atau pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat makanan,air, garam, dan mineral ke seluruh bagian tubuh.
Tumbuhan yang termasuk dalam kelompok ini.adalah : Bryophyta (lumut)  dan Lichenes (lumut kerak)

Bryophyta (Lumut)

Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, kata bryum yang berarti lumut dan phyta artinya adalah tumbuhan. Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri:

a.Memiliki habitat di daerah yang lembap.                                                                                                              b.Tumbuhan lumut merupakan peralihan dari thallophyta ke cormophyta, karena tumbuhan lumut belum memiliki akar sejati.                                                                                                                                                                                 c.Akar pada tumbuhan lumut masih berupa rhizoid, selain itu tumbuhan ini belum memiliki berkas pembuluh angkut xylem dan floem,sehingga untuk mengangkut zat hara dan hasil fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada. d.Tumbuhan lumut memiliki klorofil atau zat hijau daun sehingga cara hidupnya fotoautotrof.                                           e.Tumbuhan lumut dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan spora haploid dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.                                                                         f.Dalam siklus hidupnya atau metagenesis tumbuhan lumut, akan didapati fase gametofit, yaitu tumbuhan lumut sendiri yang lebih dominan dari fase sporofit, yaitu sporogonium

. 2.Klasifikasi Bryophyta

Divisio tumbuhan lumut dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

a. Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati)

Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati.

Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya,memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari. Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak astri.
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)

Contohnya adalah Marchantia polymorpha.

lumut hati

Kelas Anthoceropsida (Lumut Tanduk)

Anthocerotales (lumut tanduk) biasa hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup.Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)
ketika fase sporofit dan fase gametofit terjadi secara bergiliran. Susunan sporogonium lumut tanduk lebih rumit jika dibandingkan dengan lumut hati lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram dan tepi bertoreh.Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan sel mandul yang disebut kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora penghasil spora. Dalam
askespora, selain spora, juga dihasilkan sel mandul yang disebut elatera. Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya kapsul spora pada sporogonium lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian atas sampai pada bagian bawah

Contohnya adalah Anthoceros leavis.

lumut tanduk

c. Kelas Bryopsida (Lumut Sejati /lumut daun )

Lumut sejati juga disebut dengan lumut daun. Kurang lebih terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.

Disebut lumut daun karena pada jenis lumut ini telah ditemukan daun meskipun ukurannya masih kecil. Lumut daun merupakan jenis lumut yang banyak dijumpai sehingga paling banyak dikenal

Contoh Musci  adalah Andreaea petrophila, A. rupestris, Sphagnum fimbriatum, S. squarrosum, S. acutifolium, Polytrichum commune, Hypnodendron reinwardtii, Mniodendron divaricatum, Pogonatum cirrhatum, dan Georgia pellucida.

lumut daun

3.Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Lumut

Pada tumbuhan lumut, proses reproduksi baik secara seksual dan aseksual berlangsung melalui suatu proses yang disebut sebagai metagenesis. Dalam metagenesis, terjadi pergiliran keturunan antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n).Ketika ada spora yang jatuh pada tempat yang sesuai, maka spora tadi akan tumbuh menjadi protonema. Protonema tadi akan segera tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet jantan, yaitu anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan juga menghasilkan gamet betina, yaitu arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Apabila terjadi fertilisasi antara spermatozoid dengan ovum maka akan terbentuk zigot, zigot tadi akan segera berkembang menjadi sporogonium yang akan menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan sporogonium akan membelah dan akan keluar serta tumbuh lagi menjadi protonema. Siklus akan berjalan seperti semula.

SIKLUS HIDUP LUMUT DAUN 

siklus hidup lumut daun

.

Peranan Tumbuhan Lumut dalam Kehidupan

Dalam kehidupan, tumbuhan lumut juga memiliki manfaat, di antaranya adalah: a.Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain. b.Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. c.Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati. d.Lumut Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas untuk industri tekstil.

B. Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan berpembuluh merupakan tumbuhan yang lebih sempurna daripada tumbuhan tidak berpembuluh karena telah memiliki akar, batang, dan daun. Selain itu, juga telah memiliki pembuluh yang merupakan jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut berupa dua pembuluh, yaitu pembuluh xilem dan pembuluh floem. Xilem berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah dan diangkut ke daun. Floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan hasil fotosintesis dan mengedarkannya ke seluruh tubuh tanaman.

Tumbuhan berpembuluh ini terdiri atas dua kelompok, yaitu
A. Tumbuhan paku (Pteridophyta) dan

B. Tumbuhan biji (Spermatophyta).
Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup                          (angiospermae).

A. Pterydophyta (Tumbuhan Paku)

Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang sebagian besar hidup di tempat-tempat yang lembap.

PAKU-PAKUAN

1.Ciri-ciri Pterydophyta

Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a.Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.

b.Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

c.Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.         d.Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.                                         e.Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.

f.Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.                                                       g.Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.                 h.Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.

Macam-macam daun pada tumbuhan paku adalah:

a.Berdasarkan ukurannya

1)Mikrofil Berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan folium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang kecil dan jaringan-jaringan di dalamnya belum terdiferensiasi secara jelas.

2)Makrofil Berasal dari kata makro yang artinya besar dan folium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang besar dan sudah terdiferensiasi.Di sini sudah bisa didapatkan jaringan epidermis serta daging daun yang terdiri atas jaringan spons dan jaringan bunga karang.

b.Berdasarkan fungsinya

1)Tropofil Merupakan daun yang hanya berguna untuk fotosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakantumbuhan paku.

2)Sporofil Merupakan jenis daun pada tumbuhan paku yang selain dapat digunakan untuk fotosintesis juga dapat menghasilkan spora.Spora tumbuhan paku terletak dalam sorus yang merupakan kumpulan dari kotak spora (sporangium).

Berdasarkan jenis-jenis spora yang dihasilkan, dikenal tumbuhan paku homospora, paku peralihan, dan paku heterospora.

a)Paku homospora Merupakan jenis paku yang hanya menghasilkan spora jantan atau spora betina saja. Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat.

b)Paku peralihan Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan dua macam spora, yaitu spora jantan dan spora betina. Namun, spora-spora yang dihasilkan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya adalah Equisetum debile.

c)Paku Heterospora Merupakan jenis paku yang dapat menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang berbeda, yaitu spora jantan dan spora betina.Spora jantan memiliki ukuran yang lebih kecil, atau biasa disebut sebagai mikrospora dan spora betina memiliki ukuran yang lebih besar, atau biasa disebut sebagai makrospora. Contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella widenowii.

2.Klasifikasi Pterydophyta

Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu:

a.Psilophytinae/paku purba

Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang tidak berakar sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang sekarang masih ada tetapi hampir punah, yaitu Psilotum.

Contohnya adalah Psilotum nodum.

paku psilotum.

b.Equisetinae

memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus (kerucut).

Contohnya adalah Equisetum debile atau paku ekor kuda.

paku ekor kuda

c.Lycopodinae/lycopsida 

Lycopsida memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut). Batangnya seperti kawat.

Contohnya adalah Lycopodium atau paku kawat dan Marsilea crenata (semanggi).

paku semanggipaku kawat

Marsilea crenata (semanggi).                                                      paku kawat

d.Filicinae

Contohnya adalah paku pakis.

paku pakis

3.Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Paku

Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum. Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. siklus hidup paku

4.Manfaat Tumbuhan Paku Dalam kehidupan sehari-hari,

Tumbuhan paku juga berperan dalam kehidupan, antara lain:

a.Sebagai tanaman hias,

misalnya Adiantum cuneatum (suplir),Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium biforme (paku  simbar menjangan).

paku sarang burung paku tanduk rusa

Paku sarang burung                                  paku tanduk rusa

paku suplir

paku suplir

b.Sebagai tanaman obat,

misalnya rimpang dari Aspidium filixmas(Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.

c.Sebagai bingkai dalam karangan bunga.

d.Sebagai pupuk hijau.

\azolla pinata

Azolla pinata

e.Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi).

paku semanggi

Semanggi


B. Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji)

Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.

1.Ciri-ciri Spermathophyta

Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu ditemukannya suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji. Pada tumbuhan berbiji, juga sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut,yaitu xylem dan floem.

2.Klasifikasi Spermathophyta Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:

a.Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang,karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun kebanyakan kaku dan sempit,ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik.

Klasifikasi tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi:

1)Coniferales

Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut. Bakal buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan yang mengandung serbuk sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria,

pinus

2)Ginkgoales

Sama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah dua. Strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya adalah Ginkgo biloba.

Ginkgo biloba

3)Cycadales

Batang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang,memiliki daun majemuk seperti daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang.Morfologi tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palem- paleman. Contoh yang masih ada sampai sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas rumphi).

  1. pakis haji

Anggota dari ordo Cycadales adalah berumah dua, di mana strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan.

4)Gnetales

Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembangbiakannya juga ditemukan adanya bunga jantan dan bunga betina. mlinjo

melinjo (Gnetum gnemon)

b.Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-macam bunga:

1)Bunga lengkap

Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.

2)Bunga tidak lengkap

Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga.Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.

3)Bunga sempurna

Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.

4)Bunga tidak sempurna

Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.

Klasifikasi Angiospermae

berdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:

1)Monokotil

Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagian- bagian bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga.Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak teratur. Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:

a)Liliaceae,  (suku bawang-bawangan )

contohnya kembang sungsang., lidah buaya, bawang putih, bawang merah, lilia gereja, bunga tulip liliaceae 1

b)Poaceae atau Graminae,(Suku rumput-rumputan )

contohnya padi, alang-alang, dan jagung.tebu, gelagah, gandum poaceae 2

c)Zingiberaceae (suku jahe-jahean )

contohnya jahe, lengkuas, dan kencur., lempuyang, kunyit,  temulawak

Zingiberaceae

d)Musaceae,(Suku pisang-pisangan)

contohnya pisang., pisang manila, pisang kipas

Musaceae

e)Orchidaceae,(suku anggrek-anggrekan)

contohnya anggrek.bulan, anggrek panda, anggrek pensil, anggrek larat, anggrek tanah anggrek 2

f)Arecaceae

contohnya kelapa, palem.lontar, kelapa sawit, pinang, aren, pinang merah

Famili Falmae

g) Cyperaceae

Contoh : Rumput teki, Mendong

cyperaceae

h) Dioscoreaceae

Contoh : Gadung, ubi, gembili

ubi

i)Amaryllidaceae

Contoh : nenas seberang,  sedap malam,  bakung,  bunga lili Nenas seberang

J) Pandanaceae

Contoh : Pandan  wangi, pandan duri pandan

k) Araceae

Contoh : keladi (talas), Kuping gajah,  keladi berwarna, kayu apu

keladi

l) Bromeliaceae(suku nanas-nanasan)

Contoh  : nenas, bromelia

nenas

 j)  Cannaceae

Contoh  : bunga tasbih, ganyong bunga tasbih

2)Dikotil

Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang,tumbuhan dikotil juga mengalami pertumbuhan membesar atau melebar,dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. Bagian mahkota bunga  berjumlah kelipatan 2, 4, dan 5 .Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:

a. Piperaceae

Contoh : lada, sirih

Piperaceae

b. Moraceae

contohnya kluwih, nangka, karet, beringin kluwih moraceae

c)Euphorbiaceae (suku getah-getahan )

Contoh :  puring , jarak wulung, jarak pagar, ketela pohon, yodium/ jarak cina, kastuba (kayu merah)

puring

yodium

d)Papilionaceae(suku kacang-kacangan )

contohnya kacang tanah, kacang hijau, kacang buncis, kacang kedelai,kacang panjang , petai cina, kacang kapri, petai

kacang

e)Labiatae,

contohnya :.Jawer kotok, Kentang hitam, kemangi,  iler, kumis kucing, nilam

labiatae 1

labiatae 2

f)Convolvulaceae,

contohnya :  kerangkungan, kangkung., ubi jalar,  bunga tali

convolvulaceae 1

convolvulaceae 2

g)Solanaceae (Suku terung-terungan )

Bunga berbentuk bintang atau terompet, memiliki buah buni atau buah kotak  dan lapisan dalam berair atau berdaging

contohnya : kecubung,  tomat,  tembakau,  kecubung

Solanaceae 1

solanaceae 2

                                                                                                                              

 h)Rubiaceae,

contohnya : gambir, nusa indah, , kaca piring, mengkudu, kina, kopi,

rubiaceae 1

rubiaceae 2

rubiaceae 3

i)Myrtaceae (suku kapas-kapasan )

contohnya : jambu biji, jambu air, jambu bol,  cengkeh.

Myrtaceae 1

Myrtaceae 2

j)Rutaceae,

contohnya : kemuning,  jeruk. nipis, jeruk bali

Rutaceai 1

k)Malvaceae Contoh  : kembang sepatu, waru, rosela, kapas malvaceae

l) Annonaceae

Contoh : sirsak, srikaya, buah nona, kenanga sirsak

m)Mimosaceae,

contohnya putri malu., petai cina, jengkol, petai

Mimosaceae 1

Mimosaceae 2

n)Caesalpiniaceae,

contohnya asam. jawa, kembang merak

Caesalpiniceae

o) Cucurbitaceae

Contoh : Labu, mentimun, semangka, bligo /kundur

Cucurbitaceae 1

cucurbitaceae 2

p) Compositae

Memiliki bunga majemuk  yaitu bunga tepi dan bunga tabung

Contoh : bunga matahari, dahlia, beluntas, urang aring,

Compositae 1

compositae 2

Referensi :

Diah aryulina dkk ,biologi-sma-dan-ma-untuk-kelas-x-jilid-1, esis

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji

http://biologimediacentre.com/reproduksi-vegetatif-pada-tumbuhan

Wikipedia bahasa Indonesia

Tinggalkan komentar