KINGDOM (DUNIA ) FUNGI DAN PERANANNYA BAGI KEHIDUPAN

jamurA. Ciri-Ciri Umum

Secara sepintas, jamur mirip tumbuhan. Jamur memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan tumbuhan

Sifat-sifat hidup jamur secara umum sebagai berikut.

 1. Hidupnya di tempat-tempat lembap, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan sinar matahari.

2. Jamur tidak dapat berfotosintesis dan bersifat heterotrof.

Jamur mengabsorpsi makanan berupa senyawa organik dari organisme lain.

Berdasarkan cara memperoleh nutrisinya, ada jamur yang tergolong saprofit dan ada yang parasit.                              

a. Saprofit, menyerap senyawa organik yang telah diuraikan.                                                                                               Biasanya hidup pada bagian organisme yang mati,misalnya serasah.

b. Parasit, menyerap makanan dari organisme yang ditumpangi.

Parasit dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

1) Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada hospesnya, sedangkan di luar hospesnya tidak dapat hidup. Misalnya Pneumonia carinii (jamur yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

2) Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan hospes yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan hospes yang cocok.

3. Kemampuan hidupnya cukup tinggi. Jamur dapat hidup pada tempat yang mengandung gula atau garam. Jamur dapat hidup pada suhu 22°–30°C. Jamur patogen hidup pada suhu optimum 30°–37°C.Ada beberapa spesies yang dapat hidup pada suhu 0°C.

4. Jamur mampu memanfaatkan berbagai bahan makanan untuk memenuhi keperluan hidupnya, tetapi tidak dapat menggunakan senyawa karbon anorganik seperti halnya bakteri.

Struktur Tubuh Jamur

Struktur tubuh jamur secara umum sebagai berikut.

a. Bentuk tubuhnya bervariasi, ada yang bulat, bulat telur, atau memanjang.

b. Selnya ada yang uniselular (tunggal) misalnya Saccharomyces dan ada yang multiselular (bersel banyak) yang membentuk filamen atau benang, misalnya Nectria cinnabarina.

c. Jamur bersifat eukariotik, artinya inti sel telah dibungkus membran inti. Di dalam selnya terdapat sitoplasma dan inti yang kecil. Vakuola sentral tidak memiliki kloroplas dan amilum, tetapi memiliki butirbutir lemak atau glikogen.

d. Pada umumnya jamur mempunyai dinding sel yang terdiri atas senyawa kompleks nitrogen organik berupa kitin, tetapi ada beberapa di antaranya yang mengandung selulosa. Misalnya Trichoderma.

e. Pada jamur bersel banyak terdapat deretan sel yang membentuk benang disebut hifa. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat. Haustoria dapat menembus jaringan substrat. Jaringan hifa membentuk anyaman disebut miselium

f. Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan berfungsi sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan makanan.

g. Pada beberapa jamur, hifa berkumpul membentuk badan buah Badan buah ini timbul dari hifa yang berada di tanah atau di kayu yang membusuk.

Tipe-tipe hipa

1) Hifa aseptat (hifa tidak bersepta), yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau septum.

Hifa ini disebut juga sebagai hifa soenositik. Contohnya Rhizopus sp. dan Mucor mucedo.

2) Hifa septat uninukleus (hifa bersepta inti tunggal), yaitu hifa dengan sel berinti tunggal. Sekat membagi hifa menjadi ruangruang dan setiap ruang memiliki satu inti. Pada setiap sekat terdapat pori yang memungkinkan perpindahan inti dan sitoplasma dari ruang satu ke ruang lainnya. Contohnya Puccinia graminis.

3) Hifa septat multinukleus (hifa bersepta banyak inti), yaitu hifa dengan sel berinti banyak. Sekat membagi hifa menjadi ruangruang dengan inti lebih dari satu. Contohnya Nectria cinnabarina.

tipe hifa

2. Reproduksi Jamur                                                                                                                                         Perkembangbiakan jamur berlangsung secara generatif dan vegetatif.

a. Perkembangbiakan generatif dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Isogami, yaitu peleburan dua gamet yang sama bentuknya. isogami 2) Anisogami, yaitu peleburan dua gamet yang sama bentuknya tetapi berbeda ukuran. anisogami

3) Oogami, yaitu peleburan dua gamet yang berbeda bentuk dan ukurannya. Ovum yang dihasilkan dalam oogonium dibuahi oleh spermatozoid yang dibentuk dalam anteridium.

oogami

4) Gametangiogami, yaitu peleburan isi dua gametangium yang berbeda jenisnya dan menghasilkan zigospora.

gametangiogami

5) Somatogami, yaitu peleburan dua sel hifa yang tidak berdiferensiasi. Inti sel berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid yang selanjutnya akan dibentuk askospora.

somatogami

6) Spermatisasi, yaitu peleburan antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa), selanjutnya berkembang membentuk hifa baru (diploid) dan akan dihasilkan askospora

spermatisasi

b. Perkembangbiakan vegetatif berlangsung dengan cara-cara berikut.

1) Fragmentasi, yaitu dengan pemotongan bagian-bagian hifa. Tiap-tiap potongan akan tumbuh menjadi hifa baru. 2) Spora (sel-sel khusus), yaitu spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis (spora aseksual) yang terjadi di dalam sporangium, askus, atau basidium. Spora tumbuh menjadi sporangiofora (pendukung spora). Spora yang dapat bergerak karena berflagel disebut zoospora, sedangkan spora yang tidak dapat bergerak disebut aplanospora.

Dunia Fungi / jamur menjadi empat  divisi berikut.

a. Zygomycotina

b. Ascomycotina

c. Basidiomycotina

d. Deuteromycotina

A. Zygomycotina

 Ciri-Ciri Zygomycotina

a. Umumnya merupakan jamur darat, terdapat di permukaan ataupun di dalam tanah.

b. Ada yang bersifat saprofit (Mucor mucedo) dan ada yang parasit (Beauveria bassiana).

c. Hifanya tumbuh di tempat lembap dan menghasilkan sporangium (zigosporangium).

d. Hifa tidak bersekat atau bersifat soenositik, dinding sel tersusun atas zat kitin.

e. Mengambil bahan makanan dengan alat isap (haustoria), ada yang bersimbiosis dengan akar tanaman membentuk mikoriza.

f. Jamur Zygomycotina berkembang biak dengan dua cara yaitu secara seksual dan aseksual.    

1) Perkembangbiakan seksual

Zigot tumbuh menjadi sporangium yang disebut zigosporangium.Di dalam zigosporangium terjadi pembelahan meiosis        yang menghasilkan dua macam zigospora.    

2) Perkembangbiakan aseksual Sporangium yang terjadi secara aseksual tumbuh pada permukaan atas hifa,                        membentuk spora. Selanjutnya, spora pecah mengeluarkan miselium untuk membentuk individu baru.

g. Umumnya jamur ini mempunyai rizoid, tetapi ada yang tidak mempunyai rizoid, misalnya Mucor sp.

Miselium pada Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa

a. Stolon, yaitu hifa yang menghubungkan dua kumpulan sporangiofora.

b. Rizoid, yaitu hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.

c. Sporangiofora, yaitu hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globular di ujungnya.

Reproduksi dan Daur Hidup Jamur   Zygomycotina reproduksi seksual-aseksual rhizopus

Hifa (+) dan hifa (–) ada yang tumbuh pada satu talus (miselium) atau berlainan. Hifa (+) dan hifa (–) saling berdekatan, kemudian pada ujung hifa tumbuh bakal gametangium (progametangium). Gametangium berubah menjadi berisi banyak inti haploid (n). Gametangium pecah dan inti (+) bergabung dengan inti (–). Setelah itu, mengalami masa istirahat (dorman) dan di tempat yang cocok tumbuh membentuk sporangium yang didukung dengan sporangiofora. Di dalam sporangium, inti haploid membelah secara mitosis menjadi inti spora dan dinding sporangium yang telah masak akan robek, spora tersebar dan dihasilkan spora (+) dan spora (–). Akhirnya, spora tumbuh menjadi miselium baru.

Macam – macam jamur Zygomycotina dan peranannya bagi manusia

a. Rhizopus sp.

Jamur ini memiliki rizoid dan stolon. Perkembangbiakan Rhizopus sp. dapat terjadi secara seksual maupun aseksual. Jenis jamur ini ada yang berguna dalam proses pembuatan tempe

. rhizopus

b. Mucor sp.

Jamur ini banyak ditemukan pada kotoran ternak, roti, tanah serta buah dan sayuran yang telah busuk. Namun, di Cina ada jenis jamur ini yang berperan dalam proses fermentasi susu kedelai, misalnya Mucor hiemalis. Miseliumnya berkembang di dalam substrat yang biasanya berwarna kuning atau kelabu. Sporangium tumbuh pada ujung hifa yang muncul tegak dari substrat. Di dalam sporangium dihasilkan spora bulat, berdinding, dan berinti banyak. Antara sporangium dengan hifa pendukungnya (sporangiofora) dipisahkan oleh sekat yang menonjol ke sporangium yang disebut kolumela. Jika sporangium pecah, spora akan tersebar secara pasif. mucor mucedo

c. Pilobolus

Jamur ini hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya cahaya.

pilobolus 2

d. Beauveria bassiana

Jamur ini hidup sebagai parasit pada insekta yang menyerang larva serangga. Oleh sebab itu, jamur ini dapat digunakan untuk membasmi hama secara alami. Beauveria bassiana

Sumber : https://www.google.com/=beauveria+bassiana

B. Ascomycotina

Ciri-Ciri Ascomycotina jamur yang tergolong Ascomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Struktur tubuh ada yang bersel satu (misalnya Saccharomyces), bersel banyak yang membentuk miselium soenositik (misalnya Penicillium), dan bersel banyak yang membentuk badan buah atau lumut kerak (misalnya Nectria).

b. Memiliki hifa bersekat dan berinti banyak.

c. Cara hidupnya ada yang bersifat saprofit, misalnya Neurospora crassa. Sebagian ada yang bersifat sebagai parasit pada berbagai tanaman. Misalnya Meliala mangifera.

d. Sporanya tidak berflagela dan dibentuk di dalam askus.

Pembentukan sporanya melalui peristiwa berikut.

1) Kopulasi antara gametangium jantan (anteridium) dan gametangium betina (askogonium).

2) Plasmogami, yaitu bersatunya plasma kedua gametangium tersebut.

3) Kariogami, yaitu persatuan dua inti yang berasal dari dua gametangium tersebut dan menghasilkan zigot.

4) Pembelahan reduksi dari zigot, dilanjutkan pembentukan askospora secara endogen.

e. Perkembangbiakan generatifnya dengan askus.

f. Askus ada yang berkelompok membentuk badan buah (askokarp) dan ada yang sendiri-sendiri. Setiap badan buah (askokarp) menghasilkan 8 spora haploid

. reproduksi seksual pada ascomycotina

Reproduksi dan Daur Hidup Ascomycotina Perkembangbiakan Ascomycotina secara aseksual dan secara seksual.

a. Perkembangbiakan Aseksual (Vegetatif)

1) Pada jamur bersel banyak berlangsung dengan membentuk konidia atau konidiospora yang merupakan spora vegetatif. Konidia terbentuk pada ujung hifa yang tegak, bersekat, dan berjumlah empat butir, misalnya Fusarium. Pada beberapa Fusarium ada juga yang membentuk klamidospora, yaitu spora yang berdinding tebal dan bentuk tidak beraturan.

2) Pada jamur bersel satu berlangsung dengan cara membentuk tunas (blastospora). Pada waktu masih muda, tunas menempel pada sel induk dan setelah dewasa, tunas melepaskan diri dari sel induk, misalnya pada Saccharomyces.

3) Pada beberapa jamur berlangsung dengan fragmentasi, yaitu dengan pemotongan cabang-cabang miselium yang kemudian tumbuh menjadi individu baru.

b. Perkembangbiakan Seksual (Generatif)

1) Pada jamur bersel satu (misalnya Saccharomyces) berlangsung dengan cara konjugasi dua gametangia yang menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot tumbuh menjadi askus (berbentuk kantong panjang berisi askospora). Di dalam askus terjadi pembelahan meiosis yang menghasilkan empat sel askospora haploid (n) yang merupakan spora generatif. 2) Pada jamur bersel banyak konidiospora atau askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang membentuk miselium dan ujung miselium vegetatif berubah fungsi membentuk askogonium (oogonium) dan ujung lain dari miselium yang sama atau berbeda membentuk anteridium. Askogonium membentuk tonjolan (trikogen) yang menghubungkan askogonium dan anteridium. Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium berpasangan dengan inti-inti anteridium. Askogonium yang memiliki pasangan inti membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan buah. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis menghasilkan 8 spora askus (askospora) yang haploid (n).

daur hidup ascomycotina

Daur hidup jamur Ascomycotina.

1. Hifa bercabang membentuk miselium dan ujung miselium vegetatif berubah membentuk askogonium(oogonium) dan di ujung lain dari miselium yang sama atau berbeda membentuk anteridium.

2. Plasma dan inti anteridium berpindah ke askogonium. Inti-inti askogonium berpasangan dengan inti – inti anteridium.

3. Askogonium yang memiliki pasangan inti membelah secara mitosis membentuk hifa dikarion yang diploid (2n). Hifa dikarion memanjang dan membelah menjadi miselium yang akan membentuk badan buah.

4. Ujung-ujung hifa dikarion membentuk askus, dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid (2n) dan membelah secara meiosis menghasilkan 8 spora askus (askospora) yang haploid (n).

5. Ketika masak, semua askospora di dalam askus menyebar keluar.

6. Akhirnya terbentuk kecambah askospora yang akan membentuk miselium baru yang haploid.

7. Ascomycotina juga dapat mengalami perkembangbiakan aseksual dengan membentuk konidia atau konidiospora yang merupakan spora vegetatif.

Jamur Ascomycotina dan Peranannya

a. Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ovale

Saccharomyces memiliki ciri berikut.

1) Bersel tunggal dan tidak memiliki badan buah.

2) Perkembangbiakannya secara vegetatif dilakukan dengan pembelahan dan pembentukan tunas yang disebut blastospora.

3) Pada kondisi optimum, sel khamir (yeast) dapat membentuk lebih dari 20 tunas.

4) Perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan pembentukan askus. Askus dan askospora diproduksi jika per kembangbiakan vegetatif tidak mungkin dilakukan.

5) Dapat melakukan peragian atau fermentasi pada kondisi anaerob yang dimanfaatkan dalam pembuatan tapai, kue, roti, dan anggur. Reaksi fermentasinya sebagai berikut. Karbohidrat → alkohol + CO2 + Energi, atau reaksi fermentasi

b. Erysiphe sp.

Jamur ini merupakan parasit pada tanaman dengan memunculkan tepung seperti bedak putih di permukaan daun.

Daur hidup jamur ini sebagai berikut.

a) Haustoria menembus dinding sel epidermis dan parenkim tumbuhan hospes.

b) Miseliumnya tumbuh pada permukaan daun, batang, atau bunga tanaman hospes membentuk askogonium.

c) Askogonium yang pecah akan mengeluarkan askospora berwarna putih seperti tepung.

d) Askospora terbawa angin dan menyebar, serta pada tempat yang cocok akan tumbuh menjadi individu baru. Pertumbuhan jamur Erysiphe sp. (lapuk bedak)

c. Penicillium vermiculatum

Sumber :https://www.google.com/search?q=Penicillium+vermiculatum

Jamur ini sangat berperan dalam industri farmasi karena menghasilkan antibiotik, yaitu penisilin. Ciri khas jamur ini, yaitu memiliki konidia berwarna hijau. Contohnya Talaromyces vermiculatus (Penicillium vermiculatum). Daur hidup Talaromyces vermiculatus (Penicillium vermiculatum)

d. Neurospora crassa

Sumber :http://www.fgsc.net/Neurospora/sectionB4.htm

Jamur ini tumbuh subur pada tongkol jagung dan memiliki konidia berwarna merah bata. Jamur ini sering dimanfaatkan dalam pembuatan oncom merah. Dahulu jamur ini digolongkan dalam Deuteromycotina dengan nama Monilia sitophila karena belum diketahui pembentukan spora seksualnya. Jamur ini dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes.

e. Ascobolus scatigenus

Jamur ini dapat ditemukan pada kayu, tanah, tetapi paling banyak terdapat dalam kotoran sapi. Askokarp atau badan buahnya berbentuk seperti mangkuk yang disebut apotesium. Apotesium ini ketika muda berwarna kuning kehijauan dan akan berubah warna menjadi cokelat gelap setelah tua.

f. Trichoderma

Sumber : https://www.google.com/search?q=Trichoderma

Jamur ini menghasilkan enzim selulase, yaitu enzim yang dapat menguraikan selulosa. Jamur ini dipelihara untuk dimanfaatkan enzim selulosanya dan dimurnikan. Enzim tersebut digunakan untuk menghancurkan selulosa yang terdapat pada dinding sel tumbuhan. Jika sel-sel diberi enzim selulase,dinding selnya hancur dan orang dapat mengambil isi sel yang ada  di dalamnya. Enzim tersebut sering digunakan untuk penelitian protoplasma. Selain itu, sisa-sisa kayu, kertas, gergajian, juga dapat diuraikan menjadi glukosa oleh enzim selulase tersebut.

C. Basidiomycotina

Ciri-Ciri Basidiomycotina

Jamur yang tergolong Basidiomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Sifat hidupnya heterotrof, ada yang saprofit misalnya Auricularia polytricha dan parasit misalnya Exobassidium vexans. b. Ukuran bervariasi, ada yang mikroskopis dan ada yang makroskopis serta selnya multiselular.

c. Hifanya bersekat dan hifa vegetatifnya mempunyai satu inti yang haploid.

d. Memiliki badan buah yang disebut basidiokarp, yaitu tempat terbentuknya basidium.

e. Pada umumnya badan buahnya berbentuk seperti payung yang terdiri atas bagian batang dan tudung, tetapi ada juga yang seperti lembaran-lembaran berlekuk.

f. Miseliumnya memasuki ujung atau seluruh substrat.

g. Reproduksi aseksual dengan membentuk spora vegetatif yaitu konidia.

h. Reproduksi seksual dengan membentuk spora generatif yaitu basidiospora.

i. Miseliumnya ada 3 jenis yaitu miselium primer, sekunder, dan tersier.

1) Miselium primer adalah miselium berinti satu yang haploid dari basidiospora.

2) Miselium sekunder adalah miselium berinti dua dan merupakan hasil konjugasi dua miselium primer yang kompatibel atau persatuan dua basidiospora.

3) Miselium tersier adalah miselium yang terdiri atas miselium sekunder yang telah terhimpun. Miselin ini mempunyai jaringan yang telah teratur pada pembentukan basidiokarp dan yang menghasilkan basidiospora.

Reproduksi dan Daur Hidup Basidiomycotina

Perkembangbiakan pada Basidiomycotina dilakukan secara seksual dan aseksual sebagai berikut.

a. Perkembangbiakan aseksual berlangsung dengan pembentukan spora vegetatif, yaitu konidia.

b. Perkembangbiakan seksual

diawali dengan pertumbuhan basidiospora menjadi benang hifa bersekat yang haploid (n). Setelah itu, benang hifa tumbuh menjadi miselium yang mengandung gamet berbeda (+ atau –), baik dari miselium yang sama atau berbeda. Miselium yang berlainan gamet saling mendekat, dinding selnya akan larut sehingga terjadi satu sel berinti dua (dikarion). Sel tersebut tumbuh menjadi hifa dan miselium dikarion. Miselium dikarion membentuk tubuh buah, ujung hifa dikarion di dalam tubuh buah berkembang membentuk basidium. Dua inti haploid (n) dalam basidium bersatu membentuk inti diploid (2n) dan akhirnya membentuk empat tonjolan pada ujung basidium yang disebut sterigma. Inti diploid (2n) membelah secara meiosis terbentuk empat inti yang haploid (n). Setelah itu, berpindah tempat ke ujungujung sterigma membentuk dua macam basidiospora (+ dan –).Basidiospora terlepas dari basidium dan tumbuh menjadi hifa haploid.

3. Aneka Jamur Basidiomycotina dan Peranannya

Basidiomycotina ada yang menguntungkan (saprofit) dan ada yang merugikan (parasit) bagi kehidupan. Beberapa jenis jamur Basidiomycotina yang menguntungkan sebagai berikut.

a. Jamur merang (Volvariella volvacea)

Jamur ini merupakan sumber protein dan terdapat pada tumpukan merang. Bentuk payungnya terdiri atas pileus (tudung) dan lamellae (bilah-bilah) serta memiliki basidium yang menghasilkan basidiospora. .

b. Jamur kuping (Auricularia polytricha)

Jamur ini bersifat saprofit pada kayu yang sudah mati. Tubuh buahnya enak dimakan, berwarna kecokelatan, dan bentuknya menyerupai daun telinga.

c. Amanita muscaria, hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun lalat muskarin.

Sumber : https://www.google.com/search?q=Amanita+muscaria

d. Jamur kampegnon (Amanita phalloides),

Banyak tumbuh pada kotoran ternak , mengandung racun muscarin yang menyebabkan halusinasi dan kematian.

Amanita phalloides 1.JPG

Sumber : wikipedia.org/wiki/Amanita_phalloides

e. Amanita caesaria, berwarna kuning oranye cemerlang dan enak dimakan.

Sumber : http://www.google.com/search?q=Amanita+caesarea,

f. Agaricus campestris, merupakan jamur yang enak dimakan.

g. Jamur kayu atau jamur tiram (Pleurotus),enak dimakan. Hidup baik pada medium atau substrat yang mengandung banyak lignin dan selulosa, misalnya serbuk gergaji.

h. Ganoderma lucidum, dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai penyakit karena mengandung germanium organik dan polisakarida i. Lentinus edodes, jamur ini selain enak dimakan ternyata mempunyai khasiat sebagai salah satu obat bagi penderita kanker. Lihat Gambar

Jamur lain yang dapat dimakan, yaitu  jamur kentarel (Cantharelus cibarius),jamur gajih (Oudemansiella canari) dan Lycoperdon sp.

D. Deuteromycotina

Ciri-Ciri Deuteromycotina

Jamur Deuteromycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Hidup secara saprofit dan parasit.

b. Hifa bersekat, dinding sel terbuat dari zat kitin.

c. Kebanyakan jenisnya telah berevolusi dari jamur kantong dengan hilangnya kemampuan berkembang biak secara seksual.

d. Jarang membentuk tubuh buah dan ukurannya mikroskopis.

e. Belum diketahui pembiakan generatifnya sehingga dinamakan Fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna.

f. Reproduksi vegetatif dengan membentuk blastospora (berbentuk tunas), arthrospora (pembentukan spora dengan benang hifa), dan konidia.

Aneka Jamur Deuteromycotinadan Peranannya

Ada beberapa anggota jamur Deuteromycotina yang menguntungkan antara lain sebagai berikut.

a. Aspergillus oryzae, berguna dalam pembuatan alkohol dan asam sitrat.

b. Aspergillus wentii, mampu memecah protein dan mengubah amilum maupun selulosa menjadi glukosa. Jamur ini digunakan dalam pembuatan kecap. 

c. Aspergillus niger menghasilkan enzim pektinase dan glukosa oksidase, berguna untuk menghilangkan oksigen pada sari buah.

Beberapa jenis jamur Deuteromycotina yang merugikan ini sebagai berikut.

a. Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin yang dapat menyebabkan kematian pada manusia dan ternak. 

b. Aspergillus fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru kronis pada unggas. 

c. Epidermophyton floocosum menyebabkan penyakit kaki atlet.

Tinggalkan komentar